Sukses

Cagub Bibit: Isu dugaan Korupsi Bentuk Black Campaign

Calon Gubernur Incumbent Bibit Waluyo tidak terpengaruh isu dugaan korupsi yang dilaporkan sekelompok lembaga swadaya masyarakat ke KPU.

Calon Gubernur Incumbent Bibit Waluyo tidak terpengaruh isu dugaan korupsi yang dilaporkan sekelompok lembaga swadaya masyarakat ke Komisi Pemilihan Umum (KPU). Laporan mengenai dugaan korupsi APBD tahun 2011 sebesar Rp 5,5 triliun.

Pasangan Bibit, calon Wakil Gubernur Sudijono Sastroatmodjo (Bissa) mengatakan isu itu sengaja dilontarkan sebagai kampanye hitam yang tak perlu ditanggapi.

"Kami tak berpengaruh, nggak usah ditanggapi. Saya nggak anggap itu black campaign. Abaikan saja. Jadi tidak usah dipikirkan," ucap Sudijono ditemui di kediaman pribadi di Jalan Kendeng Barat, Semarang, Jawa Tengah, Jumat (24/5/2013).

Sudijono menambahkan, Bibit Waluyo selaku Gubernur telah membeberkan permasalahan itu secara terbuka kepada publik saat kampanye. Dia menjelaskan proses (APBD) itu kan usulan, kemudian ada pengalihan, sudah berbagai tahapan.

"Karena itu secara terbuka, 19 Mei ada kampanye terbuka, dari berbagai media beliau jelaskan tidak melakukan penyimpangan apapun. Proses (APBD) itu kan usulan, kemudian ada pengalihan, sudah melalui ini itu. Mohon dikendalikan dipantau sampai ke lapangan. Kalau hak ada laporan ke gubernur berarti nggak ada sesuatu," ujarnya.

Salah satu LSM dari Barisan Masyarakat Mahasiswa (BM) Indonesia mendatangi KPK untuk melaporkan dugaan korupsi yang diduga dilakukan Bibit Waluyo untuk kedua kalinya. Laporan pertama soal dugaan korupsi anggaran Bantuan Sosial (Bansos) tahun 2011 sebesar Rp 26,8 miliar. Laporan kedua, dugaan korupsi terkait APBD tahun 2011 sebesar Rp 5,5 triliun karena dikelola Gubernur dengan cara melanggar perundang-undangan.

Presiden BM Indonesia Kholid mengatakan, dugaan itu berdasar Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) BPK. Mereka menemukan adanya ketidakpatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang dilakukan Pemerintah Provinsi Jateng. (Ais)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.