Sukses

Farhat Abbas Tersangka Rasis, Ahok: Kalau Gerindra Sayang Dong

Farhat Abbas jadi tersangka kasus twit berbau rasis yang ditujukan untuk Ahok.

Bakal Caleg Partai Demokrat Farhat Abbas menjadi tersangka kasus twit berbau rasis yang ditujukan untuk Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Dengan status itu, pencalegan pria yang berprofesi sebagai pengacara itu terancam batal.

Saat dimintai tanggapan status Farhat tersebut, Ahok mengaku belum banyak tahu. Ahok juga mengaku tidak tahu kalau Farhat saat ini menjadi bakal caleg Partai Demokrat yang akan bertarung dalam Pemilu 2014.

"Partai apa sih dia?" ujar Ahok di Balaikota, Jakarta, Jumat (24/5/2013). Entah, pertanyaan Ahok itu dilontarkan karena memang benar-benar tidak tahu atau sekadar untuk menyindir Farhat yang telah berbuat rasis kepadanya.

Mendengar pertanyaan Ahok itu, wartawan memberitahunya bahwa Farhat telah tercatat dalam Daftar Caleg Sementara (DCS) Partai Demokrat untuk Dapil DKI III. Mendengar penjelasan itu, mantan anggota Komisi II DPR itu mengaku lega.

"Ooo... Kirain Gerindra. Kalau Gerindra sayang dong. Hehehe," kata Ahok yang juga mantan Bupati Belitung Timur tersebut.

Polda Metro Jaya telah menetapkan status Farhat Abbas sebagai tersangka gara-gara kicauannya di Twitter yang berbau rasis terhadap Ahok. Meski sudah berstatus tersangka, Partai Demokrat belum memutuskan untuk mencoret Farhat dari DCS.

Farhat dinilai melakukan pelecehan etnis dalam akun Twitter miliknya pada 9 Januari lalu yang mengomentari Ahok, terkait permasalahan plat nomor kendaraan pejabat DKI.

Laporan polisi bernomor LP/82/I/2013/PMJ/Ditreskrimsus tertanggal 10 Januari 2013, itu menggunakan Pasal 28 ayat 2 UU ITE jo Pasal 4 jo 16 UU No 40 tahun 2008, dan Anton Medan LP/86/I/2013/PMJ/Ditreskrimsus dengan Pasal 28 ayat 2 UU RI No 11 Tahun 2008 tentang ITE.

"Ahok protes, dasar Ahok plat aja diributin! Apapun platnya tetap Cina!" kicau Farhat dalam akun Twitter @farhatabbaslaw kala itu. (Eks/*)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.