Sukses

Potong Kelamin Abdul, NN Mengaku Khilaf

Dalam pemeriksaan yang dilakukan, NN menyesal melakukan perbuatan tersebut.

Pelaku pemotongan kelamin Abdul Muhyi (22), NN kini telah ditangkap aparat Polsek Pamulang, Tangerang Selatan. Dalam pemeriksaan yang dilakukan, NN menyesal melakukan perbuatan tersebut.

"Waktu kita interogasi si pelaku, pelaku bilang 'saya khilaf, Pak, saya menyesal sudah gituin si Abdul'," kata Kapolsek Pamulang Kompol M Nasir ketika ditemui di Mapolsek Pamulang, Tangerang Selatan, Banten, Jumat (24/5/2013).

Tak hanya menyesali perbuatannya, wanita berusia 22 tahun itu juga sempat ketakukan saat polisi menggiring dari kediamannya di Jalan Raya Kosambi Timur RT 02 RW 05, Desa Sidungkul, Cengklong, Kosambi, Tangerang. "Waktu kita jemput dia pas penangkapan dia juga bilang, 'saya takut, Pak, waktu Bapak datangi rumah saya'," jelas Nasir.

Kendati pelaku menyesali perbuatannya, kepolisian terus memproses hukum atas perbuatan yang dilakukan NN. "Kami masih terus lakukan penyidikan sampai tuntas terhadap pelaku," tukas Nasir.

NN sebelumnya mengaku dirinya memotong kelamin Abdul Muhyi karena sakit hati setelah diajak berhubungan badan. NN mengaku diajak 2 kali berhubungan badan oleh Abdul, sehingga nekat memotong kelamin pria 22 tahun itu saat akan diantar pulang.

Tak Bisa Disambung

Sementara kondisi Abdul kini mulai berangsur membaik setelah hampir 10 hari terbaring di Ruang Mawar RSUD Tangerang Selatan, Banten. Kendati demikian, pemuda itu harus menerima kenyataan pahit dalam hidupnya. Dokter RSUD Tangerang Selatan yang merawatnya, dr Muhammad Mursal SpB, FINACS NARS, menyatakan kelamin Abdul tidak dapat disambung lagi.

"Tidak bisa disambung karena sudah lewat waktu sampai dia datang ke RSUD. Kemudian cara bawanya yang putus itu nggak benar. Harusnya dimasukkan dalam tempat pendingin, atau dimasukkan dalam cairan yang steril. Yang sudah terpotong itu sudah kotor," jelas dr Muhammad dalam perbincangan dengan Liputan6.com di Jakarta.

Mursal menjelaskan, karena kondisi kelamin Abdul yang kotor dan sudah putus, tim dokter hanya melakukan perbaikan pada luka saja. "Lukanya disempurnakan, biar nggak jelek. Lukanya dijahit biar bagus stump amputasi penis. Itu total amputasi," jelas Mursal. (Ali/*)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.