Sukses

Mahasiswa Pemukul Wartawan: Gue Anak Brigjen!

Pernyataan itu terlontar dari pelaku ketika aparat yang berjaga di lokasi demonstrasi melerai aksi saling pukul antara mahasiswa dengan wartawan.

Aksi unjuk rasa mahasiswa Trisakti di depan Istana Kepresidenan Jakarta Pusat diwarnai kericuhan. Akibatnya, seorang wartawan Sindo TV, Sukron, mengalami luka memar akibat dipukuli oleh mahasiswa, Muhammad Ardinal, yang sempat mengaku sebagai anak jenderal bintang di jajaran kepolisian.

Pernyataan itu terlontar ketika aparat yang berjaga di lokasi demonstrasi mahasiswa melerai aksi saling pukul antara kontributor Sindo TV, Sukron, dengan Ardinal.

"Jadikan dia mau dibawa. Dia marah-marah. "Lo bawa-bawa aparat, bawa-bawa petinggi, gue juga anak brigjen!" tiru Sukron saat ditemui wartawan di SPKT Polda Metro Jaya di Jakarta, Rabu (22/5/2013).

Sementara itu, Ardinal yang juga datang ke SPK Polda Metro Jaya untuk membuat laporan atas pemukulan yang diterimanya, menolak berkomentar. Dia sempat berusaha meninggalkan Polda Metro melalui pintu belakang. Namun dicegat oleh wartawan dari diberbagai sisi.

Akhirnya pria yang mengenakan kemeja ungu itu meninggalkan Polda Metro Jaya dengan mendapat pengawalan ketat dari polisi dalam kendaraan Innova bernopol F 455 A.

Rekan Ardinal, Elichon Christellgo Pentury, mengaku tidak mengetahui latar belakang kakak kelasnya itu.

"Soal itu (anak jendral) saya nggak tahu. Saya datang ke sini juga cuma sebagai saksi menemani Ardinal. Saya tidak tahu persis pemukulan itu, tapi saya sempat melihat terjadi sedikit kericuhan di antara mahasiswa (di lokasi demo)," terang mahasiswa Hukum Univeristas Trisakti semester 6 yang juga Juara Indonesia Idol 2010 tersebut.

Sementara Kapolrestro Jakarta Pusat Kombes Pol Yoyol mengaku tak mengetahui rinci kronologi kejadian. Dari informasi yang dihimpun, peristiwa berawal dari adanya gesekan antarmahasiswa. Melihat itu wartawan langsung menghampiri peristiwa gesekan itu. Namun, mahasiswa tak terima gesekan itu diliput wartawan.

Wartawan yang kalah jumlah memilih mundur. Namun mahasiswa terus mengejar dan akhirnya Sukron menjadi korban. Sukron menderita luka lebam di dekat mata kirinya. Mahasiswa yang melakukan pemukulan itu pun sempat berteriak bahwa dia anak Brigadir Jenderal.

"Kalau untuk anak Brigjen, belum tahu. Nanti kita cek datanya. Walaupun dia anak Jenderal sama saja kita akan tindak," tandasnya. (Ali/*)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.