Sukses

Majelis Syuro Belum Putuskan PKS Tinggalkan Koalisi SBY-Boediono

PKS tengah berkonsentrasi menghadapi kasus dugaan suap impor sapi dan pencucian uang yang menyeret mantan Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq.

Wakil Sekjen Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Fahri Hamzah mendesak PKS keluar dari partai koalisi Sekretariat Gabungan pimpinan SBY-Boediono. Namun, Majelis Syuro PKS belum bisa memutuskan desakan itu.

"Tidak, belum ada keputusan (soal keluar dari Setgab) itu," kata anggota Majelis Syuro PKS Tifatul Sembiring, di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (22/5/2013).

Keputusan posisi PKS di koalisi Setgab memang berada di tangan Majelis Syuro. Dan desakan itu belum pernah dibicarakan dalam majelis yang dipimpin Hilmi Aminuddin itu. "Kebetulan Pak Fahri bukan anggota Majelis Syuro," kata Tifatul yang juga Menteri Komunikasi dan Informatika ini.

Untuk saat ini, partai sedang fokus untuk menghadapi Pemilu Legislatif 2014. Selain itu, kata Tifatul, PKS juga tengah berkonsentrasi menghadapi kasus dugaan suap impor sapi dan pencucian uang yang menyeret mantan Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq.

"Kemarin lebih gimana untuk memenangkan Pemilu dan fokus menghadapi kasus," kata Tifatul.

Desakan PKS keluar dari koalisi kembali mengemuka. Kali ini desakan terucap di kala partai didera kasus yang telah membuat Luthfi Hasan menjadi tersangka. Fahri Hamzah secara tegas meminta kepada PKS untuk keluar koalisi.

"Saya ingin sekali partai (PKS) ini keluar dari koalisi," ujar Fahri di tempat yang sama. Namun, Fahri tidak menjelaskan secara detail, mengapa dirinya sangat menginginkan partainya keluar dari koalisi. "Itu pendirian saya pribadi," ujarnya. (Ism/*)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.