Sukses

16 RS Mundur KJS, Walikota Jakut: Kalau Pusing Nggak Usah ke RS

Sebanyak 16 rumah sakit swasta di Jakarta dikabarkan mundur dari program Kartu Jakarta Sehat (KJS).

Sebanyak 16 rumah sakit swasta di Jakarta dikabarkan mundur dari program Kartu Jakarta Sehat (KJS). Untuk mengurangi membludaknya pasien di rumah sakit, Walikota Jakarta Utara Bambang Sugiyono mengimbau warganya yang mampu untuk memberikan kesempatan kepada yang lebih membutuhkan.

Bambang juga meminta kepada pemegang KJS agar menggunakan fasilitas kesehatan dari Pemprov DKI Jakarta itu dengan bijaksana.

"Kalau sekadar pusing ya sudah nggak usah ke rumah sakitlah. Kasih kesempatanlah yang warga yang benar-benar membutuhkan," kata Bambang Sugiyono saat ditemui Liputan6.com di Pasar Inpres Tugu, Jakarta Utara, Rabu (22/5/2013).

Sebelumnya, menanggapi 'kepergian' 16 rumah sakit swasta ini, Wakil Gubernur Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menyatakan akan mengevaluasi kembali sistem INA CBGs yang ditawarkan Badan Pengelola Jaminan Sosial (BPJS). Besar premi KJS sebesar Rp 23 ribu merupakan implementasi dari Jakarta sebagai relawan BPJS.

"Pasti kita mau evaluasi, untuk membuktikan sistem INA CBGs yang dipakai dari BPJS tidak bisa menutupi kebutuhan biaya perawatan pasien KJS," ujar Ahok.

"Selama ini kami ragu menetapkan angka Rp 23 ribu per bulan. Karena menurut kita seharusnya premi kesehatan warga Jakarta sebesar Rp 50 ribu per bulan. Makanya relawan coba jalankan sebesar Rp 23 ribu, itu saja teriak," jelas Ahok. (Mut/*)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.