Sukses

[VIDEO] Korban Longsor Freeport Asal Sulsel Tiba di Rumah Duka

Jenazah korban longsor PT Freeport bernama Sulaiman dimakamkan di kampung halamannya.

Suasana haru mewarnai kedatangan jenazah Sulaiman di rumah duka, Jalan Ballang Baru, Makassar. Keluarga dan kerabat korban yang telah menanti sejak siang, tak bisa menahan air matanya saat melihat jenazah tiba.

Pantauan Liputan 6 SCTV, Sulaiman merupakan salah satu dari 4 korban tanah longsor PT Freeport asal Sulawesi Selatan, Rabu (22/5/2013). Jenazah Sulaiman tiba Selasa 21 Mei bersama jenazah lainnya, yakni Joni Tulak, yang juga langsung dibawa ke kampung halamannya di Kabupaten Enrekang.

Nasib Sulaiman terbilang ironis, karena dia adalah karyawan PT Freeport yang menangani pencegahan dan keselamatan kerja. Tidak hanya itu, dia diketahui punya pengalaman bekerja selama 15 tahun. Kepergian Sulaiman meninggalkan seorang istri dan seorang anak yang masih berusia 8 tahun. Usai di rumah duka, malam harinya jenazah Sulaiman langsung dimakamkan keluarganya di TPU Syekh Yusuf, Kabupaten Gowa.

Sementara korban lainnya, Makmur, kemarin dimakamkan di kampung halamannya di Palopo, Sulawesi Selatan. Makmur meninggalkan seorang istri dan 3 anak yang masih kecil.

Jenazah Makmur diberangkatkan dari rumah duka di Kompleks Citra Graha. Sejumlah pejabat di lingkungan Pemkot Palopo serta warga di sekitar kediaman Makmur datang melayat ke rumah duka.

Selain Makmur, korban lainnya yakni Aris Tikupassang dan Joni Tulak yang kemarin juga dikebumikan di Kabupaten Tana Toraja. Demikian juga dengan Victoria Sanger yang dimakamkan di Kecamatan Baebunta, Kabupaten Luwu Utara.

Sebelumnya, Gubernur Papua Lukas Enembe menyatakan, insiden yang menimpa pekerja di tambang Freepot baru-baru ini merupakan insiden yang memakan korban terbesar sejak penambangan dilakukan di Papua. Lukas pun meminta PT Freeport Indonesia untuk lebih mengetatkan pengawasan.

"Saya menyampaikan turut berduka itu. Dan kira sudah sampaikan ini dalam sejarah Freeport di Indonesia terjadi insiden korban dalam jumlah besar. Jadi saya minta Freeport untuk lebih ketat dalam pengawasan," ujar Lukas. (Alv/*)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.