Sukses

Tjahjo Kumolo Pilih Nomor Caleg Sesuai Nomor PDIP

Sekjen PDIP Tjahjo Kumolo lebih memilih nomor urut 4 dalam DCS sesuai nomor partai ketimbang nomor urut 1, 2 dan 3 yang biasanya difavoritkan.

Masuk dalam daftar calon anggota legislatif (caleg) dengan nomor urut teratas seperti 1 dan 2 biasanya menjadi nomor favorit bagi para caleg untuk meraih suara terbanyak dalam Pemilu 2014 yang menggunakan sistem proporsional terbuka.

Namun, trend itu justru kini bergeser. Para caleg memilih nomor yang sesuai dengan nomor partainya yang menjadi peserta pemilu. Seperti halnya yang dilakukan politisi senior Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Tjahjo Kumolo yang memilih nomor urut 4 dalam daftar caleg sementara (DCS) sesuai nomor partai. Tjahjo yang menjadi caleg PDIP untuk daerah pemilihan Jawa Tengah 1 itu lebih tertarik memilih nomor urut 4 ketimbang nomor urut 1, 2 atau 3.

Wakil Sekjen PDIP Ahmad Basarah mengatakan pilihan Tjahjo untuk menjadi caleg di nomor urut 4 merupakan bukti kecintaan Sekjen PDIP itu terhadap partai.

"Kalau di parpol lain nomor favorit nomor 1, kalau di PDIP itu nomor 4. Karena nomor partai nomor 4 dan kecintaan terhadap partai, maka sekjen dengan kesadaran sendiri ditempatkan di nomor urut 4 di Jateng I," kata Basarah usai menemani Sekjen PDIP Tjahjo Kumolo mengembalikan berkas DCS PDIP yang sudah diperbaiki ke Gedung KPU, Jalan Imam Bonjol, Menteng, Jakarta, Selasa (21/5/2013).

Basarah juga mengaku optimis nomor partai dan caleg yang dipilih masyarakat dalam pemilu nanti adalah nomor urut 4.

"Nomor 4 yang kemungkinan besar terpilih," ungkap Basarah.

Langkah Tjahjo Kumolo itu, juga dilakukan Wasekjen Partai Demokrat Andi Nurpati. Andi yang menjadi Caleg Partai Demokrat untuk daerah pemilihan DKI Jakarta III memilih nomor urut 7 sesuai nomor Partai Demokrat.

"Nomor 7 yang saya pikir kan menyesuaikan dengan nomor urut partai. Dan itu memudahkan saya dan masyarakat mengingat. Kalau orang berebut nomor urut atas saya bersyukur nomor urut 7," kata Andi di Jakarta, Selasa 8 Mei lalu. (Adi/*)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini