Sukses

Kasus Impor Daging, Akbar Tandjung: Citra Dakwah PKS Jatuh

Hal itu dasari adanya 'bunga-bunga' yang mengiringi kasus dugaan suap impor daging sapi yang kini tengah menghantam partai dakwah tersebut.

Ketua Dewan Pertimbang Partai Golkar Akbar Tandjung menilai, citra Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sebagai partai dakwah sudah jatuh. Hal itu dasari adanya 'bunga-bunga' yang mengiringi kasus dugaan suap impor daging sapi yang kini tengah menghantam partai dakwah tersebut.

"Secara citra, organisasi (PKS) itu mengalami tantangan amat besar, apalagi PKS itu dikenal sebagai organisasi dakwah. Tapi dengan kejadian-kejadian yang ada sekarang ini, kelihatanya citra sebagai organisasi dakwah tentu di mata publik sudah jatuh," kata Akbar di Balai Kartini, Jakarta, Senin (20/5/2013) malam.

Namun begitu, sambungnya, terkait proses hukum bagi para tersangkanya, yakni mantan Presiden PKS Luthfi Hasan Isaaq dan Ahmad Fathanah sepatutnya diserahkan kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

"Ya kita serahkan pada hukum kasus itu. Itu tentu harapan kita, karena hukumlah yang akan menentukan apakah seseorang bersalah atau tidak," ujar Akbar.

Terjeratnya mantan Presiden PKS Luthfi Hasan Isaaq dan Ahmad Fathanah dalam kasus ini diawali dari tertangkap tangannya Fathanah oleh KPK saat sedang bersama mahasiswi cantik Maharany Suciyono di kamar 1740 Hotel Le Meridien.

Penyidik KPK saat itu menemukan uang sebanyak Rp 1 miliar dari penangkapan tersebut. Rinciannya, Rp 10 juta dari tangan Maharany, Rp 10 juta dari dalam tas merk Louis Vuitton hitam milik Fathanah, Rp 500 juta dalam tas plastik hitam, dan Rp 480 juta dalam kotak putih yang berada di jok belakang mobil Toyota Land Cruiser Prado warna hitam nopol B 1739 WFN yang terparkir di hotel itu.

Uang sebanyak itu diduga diberikan Arya Abdi Effendy dan Juard Effendi dari PT Indoguna yang kini menjadi terdakwa kasus tersebut. Uang itu juga diduga akan diberikan Fathanah kepada Luthfi Hasan terkait pengaturan kuota impor daging sapi di Kementerian Pertanian. (Mut)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.