Sukses

Jokowi Diminta Tegur Ahok yang Kerap Komentar Keras

Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama geram dengan penolakan warga Waduk Pluit yang menolak untuk direlokasi.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama geram dengan penolakan warga Waduk Pluit yang menolak untuk direlokasi. Ia pun beberapa kali melontarkan pernyataan keras terkait hal tersebut, terlebih setelah Komnas HAM ikut campur tangan dalam kasus itu.

Pengamat Perkotaan Universitas Trisakti, Nirwono Joga menilai, pernyataan Ahok selama ini hanya akan memperkeruh suasana dalam proses penataan Waduk Pluit. Ia menganjurkan, Ahok tidak lagi mengeluarkan ucapan keras untuk sementara waktu.

"Pak Wagub mestinya bisa tahan diri dulu memberi komentar dan reaksi negatif untuk masyarakat dan warga di sana. Yang terjadi sekarang, kita malah terjebak kepada perseteruan itu," ujar Nirwono kepada Liputan6.com di Jakarta, Senin, (20/5/2013).

Untuk itu, Ia mendorong Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo memberikan teguran kepada Ahok, supaya bisa lebih arif dalam memberikan pernyataan kepada publik terkait masalah tersebut.

"Di sini perlu ketegasan Gubernur, Gubernur harus beri teguran, teguran halus minimal, kepada Wagub agar tidak perkeruh suasana dengan pernyataan beliau yang kontraproduktif dengan komnas HAM atau dengan kelompok warga," katanya.

Ia juga meminta kepada Jokowi membagi tugas yang jelas dengan Ahok. Hal tersebut dilakukan agar keduanya bisa fokus menyelesaikan masalah ini.

"Biarkan urusan penyelesaian eksternal seperti memenuhi panggilan Komnas HAM di tangani oleh Gubernur. Sedangkan urusan internal birokrasi ke dalam di pegang oleh Wagub, contohnya efektifkan peran lurah-camat di sana untuk sosialisasi," jelasnya.

Menurutnya, lurah dan camat sebagai penguasa wilayah sebagai pihak yang paling banyak memberikan masukan dalam penyelesaian permasalahan tersebut.

"Lurah-camat itu orang yang paling tahu data-data kependudukan di sana, dengan data itu, bisa dipakai untuk mendampingi relokasi tadi. Jangan sampai lurah-camat cuci tangan, apalagi sampai lurah takut," ungkap dia.

"Itu tugas Wagub, kalau nggak kerja baik, dengan adanya lelang jabatan, Wagub bisa langsung ganti dan tunjuk lurah-camat baru yang bisa kerja dengan baik," tutup Nirwono. (Mut)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini