Sukses

Mahasiswa UKI Tewas Dikeroyok Warga, Polisi Didesak Usut Tuntas

Aksi damai ini sengaja digelar terkait kasus tewasnya salah seorang rekan mereka, Daniel Ardiles Saragih (22), yang dikeroyok puluhan warga.

Ratusan mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Kristen Indonesia (FH UKI) berunjuk rasa di Kampus mereka, Cawang, Jakarta Timur, Senin (20/5/2013). Aksi damai ini sengaja digelar terkait kasus tewasnya salah seorang rekan mereka, Daniel Ardiles Saragih (22), yang dikeroyok puluhan warga sekitar kampus UKI, 5 Mei 2013 lalu.

Para mahasiswa melakukan longmarch mengeliling kampus sambil membawa sejumlah spanduk berisi tuntutan penuntasan kasus yang sedang ditangani Polsek Metro Kramatjati. Mereka juga melakukan orasi selama longmarch.

"Kami menuntut kepolisian menuntut sampai tuntas kasus tewasnya rekan kami, Daniel. Kami juga mendesak ketegasan otoritas kampus," ucap salah seorang mahasiswa dalam orasinya.

Koordinator aksi, Ade (22) menjelaskan, aksi ini sebagai bentuk protes lambatnya penanganan kepolisian dalam kasus tersebut. Mahasiswa FH UKI ini mengatakan, dalam pengeroyokan itu, terdapat puluhan warga yang terlibat. Namun, kepolisian hanya menetapkan 5 orang sebagai tersangka.

"Ada belasan sampai puluhan yang menganiaya rekan kami hingga tewas. Polisi cuma menangkap 5. Sudah gitu, baru 3 yang diamankan. Lambat banget, ini ada apa? Kok tidak jelas begini?" ucap Ade.

Untuk itu, kepolisian, khususnya Polsektro Kramatjati diminta transparan dalam menangani kasus tersebut. Sehingga, semua pelaku dapat ditangkap dan mendapat hukuman setimpal.

Ade menerangkan, para mahasiswa juga mendesak pihak kampus agar menutup permanen akses jalan yang menghubungkan pemukiman warga yang melewati area kampus. Sebab, dengan adanya akses tersebut kerap memicu konflik antara warga dan mahasiswa ketika saling melintas.

"Perlu ditutup permanen. Agar kericuhan serupa antara warga dan mahasiswa tidak kembali terulang. Karena kami juga tidak mau ada keributan lagi. Kalau bisa diantisipasi, diantisipasi. Itu lebih baik," paparnya.

Bantah Lambat

Kapolsektro Kramatjati Komisaris Polisi Sri Andini mengatakan, terkait kasus ini pihaknya masih melakukan penyelidikan lebih lanjut. Karena itu, Andini membantah, pihaknya lambat mengusut kasus tersebut.

"Kami tidak diam kok. Kami terus bekerja. Kami masih terus menyelidiki kasus ini," ucapnya ketika dihubungi.

Dia mengatakan, benar adanya jika dari 5 orang yang ditetapkan sebagai tersangka, baru 3 yang diamankan. Sedangkan 2 lagi masih buron. Namun, berbagai informasi di lapangan juga tetap akan dikembangkan pihaknya.

"5 Tersangka, 3 sudah kami amankan, 2 lagi masih dalam pengejaran. Kalau ada informasi di lapangan, misalnya jumlah tersangka yang lebih dari 5, itu juga akan kita dalami," kata Andini.

"Kami harap, pihak korban sabar dan percayakan kasus ini sepenuhnya kepada kami," ucapnya.

Seorang mahasiswa UKI, Daniel Ardiles Saragih (22) menjadi korban pengeroyokan sejumlah pemuda yang bermukim tak jauh dari Kampus UKI, Cawang, Jakarta Timur, Minggu 5 Mei dini hari lalu. Peristiwa tersebut bermula karena persoalan sepele. Daniel menegur seorang warga yang mengendarai sepeda motor dengan suara bising.

Akibatnya warga memanggil teman-temannya dan terjadi bentrokan antara warga dan sejumlah mahasiswa UKI. Saat itu Daniel dikeroyok hingga mengalami pendarahan otak dan harus menjalani operasi bedah kepala. Daniel akhirnya tewas setelah sempat kritis beberapa hari di RS UKI Cawang. (Mut/*)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini