Bocah korban peluru nyasar di Ambon, Maluku, diterbangkan ke Makassar, Sulawesi Selatan, untuk menjalani operasi pengangkatan proyektil peluru yang bersarang di kepala. Ironisnya, pengobatan korban ditanggung keluarga sendiri tanpa ada bantuan dari pihak manapun, termasuk pemerintah daerah.
Korban Suswanto, bocah 13 tahun asal Kota Namlea, Kabupaten Buru, Maluku, meninggalkan Rumah Sakit TNI Dokter Latumeten, Ambon, untuk dipindahkan menuju Makassar.
Korban rencananya mendapat perawatan di Rumah Sakit Dokter Wahidin Sudiro Husodo, Makasar, untuk menjalani operasi pengangkatan proyektil peluru yang bersarang di kepala. Namun, pengobatan itu ditanggung keluarga sendiri tanpa bantuan pemda setempat.
Keluarga berharap pihak berwenang mengusut kasus ini agar kejadian serupa tidak lagi terulang. "Sampai sekarang belum ada bantuan dari pemerintah, masih keluarga sendiri yang tanggung. Kami minta aparat juga turun tangan mengusut kasus ini," kata paman korban, Hadi Longa, dalam tayangan Liputan 6 SCTV, Minggu (19/5/2013).
Polda Maluku masih menyelidiki kasus peluru nyasar itu meski proyektil yang menjadi petunjuk untuk mengungkapnya masih bersarang di kepala korban. (Adi/*)
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.