Sukses

Gelar Indonesia Bangkit, Ribuan Pelajar `Flashmob` di Malioboro

Sekitar 20 ribu pelajar, mahasiswa dan masyarakat Yogyakarta memadati Jalan Malioboro dari ujung utara hingga Titik Nol Kilometer Yogyakarta, mendeklarasikan Indonesia Bangkit dalam gerakan 'Save Indonesia'.

Sekitar 20 ribu pelajar, mahasiswa dan masyarakat Yogyakarta memadati Jalan Malioboro dari ujung utara hingga Titik Nol Kilometer Yogyakarta, untuk mendeklarasikan Indonesia Bangkit dalam gerakan 'Save Indonesia', Minggu (19/5/2013). Mereka juga melakukan 'flashmob' bertema 'Save Indonesia'.

Pengucapan deklarasi Indonesia Bangkit dipimpin mahasiswa yang mewakili seluruh provinsi yang ada di Indonesia dan disaksikan sejumlah tokoh masyarakat seperti Istri Menpora Roy Suryo, Ismarindayani Priyanti, Walikota Yogyakarta Haryadi Suyuti, dan Kapolda DIY Brigjen (Pol) Haka Astana.

Dalam deklarasi dinyatakan, generasi muda Indonesia dari beragam suku menyatakan akan menjunjung tinggi martabat bangsa untuk bersama-sama mewujudkan negara Indonesia yang baru.

Tujuan lain yang ingin dicapai melalui deklarasi tersebut adalah mewujudkan Indonesia yang maju, satu, damai, makmur, termasyur, termegah, bebas korupsi, bebas kekerasan, bebas kemiskinan dan kebodohan, dan bebas narkoba. Setelah menyatakan deklarasi, puluhan ribu pelajar dan masyarakat tersebut melakukan 'flashmob' bertema 'Save Indonesia'.

Kegiatan pun diakhiri dengan penandatanganan Deklarasi Indonesia Bangkit oleh tokoh masyarakat dan masyarakat di selembar kain yang telah tersedia di sepanjang Jalan Malioboro.

"Kegiatan ini sudah dilakukan sejak April, dimulai dari sekolah-sekolah serta lokasi lain. Target peserta juga terpenuhi. Selain di DIY, kegiatan ini juga dilakukan di beberapa daerah lain di Indonesia," kata Koordinator Flashmob Nico Herdiansyah.

Nico menjelaskan, sudah ada sekitar 15.000 lembar kain yang ditandatangani pelajar, mahasiswa dan masyarakat yang menyatakan bahwa masyarakat mendukung gerakan Indonesia Bangkit.

"Nantinya, kain yang bertanda tangan tersebut akan dikirim ke Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Kami sudah berusaha, dan menyerahkan sepenuhnya ke pemimpin negara ini bagaimana harus bersikap," bebernya.

Sejarah Nusantara Pernah Berjaya

Walikota Yogyakarta Haryadi mengatakan, kegiatan yang dipusatkan di Malioboro tersebut menunjukkan bahwa pelajar, mahasiswa dan seluruh lapisan masyarakat di Yogyakarta memiliki kebersamaan yang luar biasa.

"Yogyakarta selalu istimewa dan dari Yogyakarta untuk Indonesia," ujar Haryadi.

Kapolda DIY Brigjen (Pol) Haka Astana mengatakan, sejarah telah menuliskan bahwa Nusantara pernah berjaya, yaitu pada Abad VII dari Kerajaan Sriwijaya, serta Abad XIV dengan adanya Majapahit.

"Dan kini memasuki Abad XXI. Sudah saatnya Indonesia kembali berjaya. Abad ini baru berjalan 13 tahun, masih ada 87 tahun lagi yang bisa diisi para generasi muda agar Indonesia bisa kembali berjaya," tuturnya.

Untuk meraih kejayaan, Haka berpesan agar seluruh lapisan masyarakat bisa menghindari 3 hal yang hanya akan membuat sebuah bangsa tidak maju, yaitu tidak adanya kaderisasi pemimpin yang baik, tidak terjadi akulturasi budaya, dan adanya perang saudara. "Kesalahan-kesalahan itu harus dihindari jika masyarakat menginginkan Indonesia yang maju," ucap Haka. (Ant/Riz/*)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.