Sukses

Grup Facebook `Jokowi Presidenku 2014`: The Man Behind The Gun

Mereka secara khusus meminta Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo untuk maju menjadi Presiden RI dalam Pemilu 2014.

Sekelompok anggota Komunitas Facebook melakukan aksi di kawasan Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, pada saat Car Free Day (CFD). Komunitas ini secara khusus meminta Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo untuk maju menjadi Presiden RI dalam Pemilu 2014.

Komunitas itu membuat nama di laman Facebook; "Jokowi Presidenku 2014." Sejak dibuat pada April hingga Mei 2013, laman itu telah menggaet 100 ribu pengguna Facebook, untuk bergabung.

Yanes Yosua Frans, salah satu admin dari akun itu menyatakan ide awal dibuatnya akun itu berdasarkan krisis kepemimpinan di Indonesia. "Kita mau mengakhiri krisis kepemimpinan di RI," ujarnya di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Minggu (19/5/2012).

Menurutnya, hanya pria yang akrab disapa Jokowi itu yang dinilai mampu memimpin bangsa Indonesia ke depannya. "Hanya Jokowi, The man behind the gun," imbuhnya. Sosok Jokowi dinilai sebagai pemimpin yang merakyat. Dengan sosok sederhana, Yanes yakin hanya Jokowi yang mampu memperbaiki keadaan bangsa.

Namun, diketahui berkali-kali Jokowi selalu menolak tawaran untuk menjadi Calon Presiden. Sehingga, Yanes pun mengatakan akan menerapkan teknik khusus agar mantan walikota Surakarta itu mau mengikuti keinginan komunitas itu. "Tekniknya, dipaksa dalam tanda petik," ujarnya.

Akan tetapi, Yanes tidak menjelaskan bagaimana teknik "pemaksaan" terhadap Jokowi agar mau maju menjadi RI 1. Menurutnya, pada zaman dulu Soekarno pernah dipaksa oleh pemuda untuk menjadi Presiden, dan Soekarno meluluskan. Sehingga, Yanes pun yakin, Jokowi akan senada dengan proklamator itu.

"Demi bangsa. Kalau tidak the failure of state, atau statless tidak terwujud. Jika tidak, disintegrasi bangsa didepan mata, karena tidak ada pemimpin yang seperti jokowi, yang merakyat," ujarnya.

Akun yang menargetkan memiliki 500 ribu pengguna Facebook ini akan selalu melalukan aksi untuk meminta Jokowi maju menjadi RI 1. (Ism/*)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini