Sukses

Petambak Ikan di Brebes Beralih Memproduksi Garam

Biaya produksi ladang pertanian garam sedikit, sementara kemungkinan gagal panen sangat kecil. Dari satu hektare lahan bisa memanen 12 hingga 15 ton garam per pekan. Harga garam mencapai Rp 1.500 per kg.

Liputan6.com, Brebes: Ratusan petambak ikan di Desa Sawojajar, Cimohong, dan Losari, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, meninggalkan tambaknya sejak musim kemarau datang. Berdasarkan pemantauan SCTV, baru-baru ini, mereka memilih mengalihkan fungsi 800 hektare tambak ikan menjadi ladang pertanian garam.

Warga setempat mengaku menjadi petani garam lebih menguntungkan. Selain biaya produksinya sedikit, kemungkinan gagal panen sangat kecil. Pekerjaan baru itu juga relatif mudah, cukup mengalirkan air laut ke tambak, mereka bisa memetik hasil sepekan kemudian. Dastro yang mempunyai satu hektare lahan mengaku bisa memanen 12 hingga 15 ton garam per minggu. Bahkan dia mampu mengantongi keuntungan Rp 14 juta sampai Rp 20 juta dalam lima bulan.

Harga garam di tingkat petani berkisar antara Rp 120 hingga Rp 250 per kilogram. Sedangkan di toko dan pasar-pasar, garam bisa dijual Rp 1.500 per kg. Para petani biasanya memasarkan garamnya ke Semarang, Tegal, dan Cirebon.

Sementara para petambak ikan di Martapura, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, resah karena pasokan air dari Waduk Riam mulai menyusut akibat kekeringan [baca: Pasokan Air Menyusut, Petambak di Martapura Resah]. Untuk mengantisipasi dampak terburuk, sebagian petani mempercepat masa panen karena khawatir semakin merugi bila hasil tambak mati sebelum dipanen.(COK/Sugihartono dan Budiharto)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini