Sukses

Gula Impor Membanjiri Pasaran Jateng

Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia Jawa Tengah resah karena gula impor dari India dan Brasil membanjiri pasaran di saat musim giling tebu berlangsung.

Liputan6.com, Semarang: Gula impor masih membanjiri pasaran di Jawa Tengah. Padahal, masa giling tebu petani sudah berlangsung sejak Mei silam. Kondisi ini membuat harga gula jatuh. Jatuhnya harga gula pada kisaran Rp 3.500 per kilogram menyebabkan munculnya spekulan yang membeli gula secara besar-besaran. Mereka juga menimbun gula. Petani khawatir jika masa giling berakhir, para spekulan akan menjual gula ke pasaran dengan harga tinggi.

Menurut data yang diperoleh SCTV, baru-baru ini, pada Juli 2003 setidaknya ada 5.000 ton gula kristal putih (raw sugar) yang masuk ke wilayah Jateng. Gula ini berasal dari India dan Brasil [baca: Gula Selundupan dari India Disita]. Gula itu didistribusikan melalui jalur darat. Biasanya, para pelaku mengelabui petugas dengan mencampur muatan gula lokal. Kondisi ini meresahkan Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia. Sebab, masuknya gula impor terjadi saat musim giling tebu tengah berlangsung.(ULF/Tim Liputan 6 SCTV)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini