Sukses

[VIDEO] Lomba Bakar Ikan Jelang Banyuwangi International Surfing

Menjelang Banyuwangi International Surfing Competition di Pantai Pulau Merah, Pesanggaran, Pemkab Banyuwangi Jawa Timur menggelar lomba bakar ikan.

Menjelang perhelatan Banyuwangi International Surfing Competition di Pantai Pulau Merah, Pesanggaran, Pemkab Banyuwangi Jawa Timur menggelar lomba bakar ikan.

Lomba ini digelar untuk menjamu para peserta dari 19 negara yang akan mengikuti kompetisi selancar bertaraf internasional. Guna mengembangkan kuliner khas sebagai potensi wisata, Pemkab Banyuwangi menggelar lomba bakar ikan di Pantai Pulau Merah, Pesanggaran. Demikian dilansir Liputan6 Pagi SCTV, Sabtu (19/5/2013).

Lomba bakar ikan diikuti puluhan penjaja kuliner ikan bakar yang biasa berjualan di Pantai Lampon, Pancer dan Pantai Pulau Merah. Mereka sangat antusias dalam mengolah dan menyajikan ikan bakar dengan cirinya masing-masing.

Dari puluhan peserta, tim juri memilih tiga terbaik yang hidangan ikan bakarnya unggul dalam rasa, maupun cara penyajiannya.

Lomba ini digelar untuk mematangkan kesiapan Banyuwangi dalam menjamu para peserta dari 19 negara yang akan mengikuti kompetisi selancar bertaraf internasional, yaitu Banyuwangi Surfing International Competition di Pantai Pulau Merah pada 24 hingga 26 Mei mendatang.

Namun sayangnya, kini tidak semua makanan laut di Banyuwangi bisa aman dikonsumsi. Siput dan kerang harus dihindari. Menurut seorang peneliti dari Universitas 17 Agustus 1945 Banyuwangi, pada siput dan kerang yang hidup di Pantai Lampon ditemukan kadar merkuri yang cukup tinggi dari sisa pertambangan emas tradisional di muara Sungai Lampon. Tidak menutup kemungkinan merkuri juga sudah masuk ke tubuh ikan laut.

Pada siput mangrove, kandungan merkuri sudah mencapai 3,1 ppm dalam tubuh siput pantai hingga 3,03 ppm. Sedangkan jenis Patella intermedia, siput yang sering ditemukan di pantai berbatu, mengandung 0,44 ppm merkuri, peneliti merekomendasikan supaya warga tidak mengkonsumsi siput dan kerang dari Pantai Lampon.

Pantai lampon berada sekitar 10 km dari Gunung Tumpang Pitu yang dieksplorasi oleh perusahaan tambang emas maupun penambang tradisional. (Riz)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini