Sukses

Aiptu Labora Ditetapkan Tersangka, Keluarga Shock

Polda Papua telah menetapkan Aiptu Labora Sitorus sebagai tersangka kasus dugaan penimbunan BBM dan penyelundupan kayu.

Polda Papua telah menetapkan Aiptu Labora Sitorus sebagai tersangka kasus dugaan penimbunan BBM dan penyelundupan kayu. Terkait penetapan tersangka itu, Labora mengatakan, istri dan anak-anaknya kaget.

"Ya (mereka) merasa shock. Karena memang selama ini kan tidak ada masalah. Anak-anak juga sama (shock)," kata Labora di Kantor DPP Pembela Kesatuan Tanah Air (Pekat), Harmoni, Jakarta Pusat, Jumat (17/5/2013).

Labora mengatakan, kini dengan adanya kasus ini, keluarganya merasa tidak nyaman. "Mereka punya perasaan tidak nyaman. Mereka jadi pikiran," ujar Labora.

"Namun saya hanya bisa memberi pemahaman agar berjiwa besar, berlapang dada," ujar anggota Polres Raja Ampat, Papua, ini.

Sebelumnya Pusat Pelaporan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) melaporkan kepada Polri terkait ditemukannya transaksi keuangan mencurigakan yang menyangkut anggota Polres Raja Ampat, Papua, Aiptu Labora Sitorus.

Laporan PPATK menyebutkan, transaksi keuangan itu merupakan akumulasi dari tahun 2007 sampai tahun 2012 senilai miliaran hingga triliunan rupiah.

Labora sendiri telah ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan penimbunan bahan bakar minyak (BBM) di Sorong dengan nama perusahaan PT Seno Adi Wijaya dan penyelundupan kayu dengan PT Rotua. Labora dijerat dengan Undang-Undang (UU) Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan, UU Nomor 2 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi, serta terkait rekening yang dicurigai dengan UU No 25 Tahun 2003 tentang Tindak Pidana Pencucian Uang.

Kasus bisnis BBM dan kayu ini pun sebelumnya telah diselidiki pada Maret 2013 oleh Polda Papua. Saat itu, telah disita 1.500 batang kayu dan 5 kapal tanker bermuatan BBM. Setelah rekening itu mencuat, Polda Papua melakukan penyidikan mendalam terhadap dugaan bisnis ilegal tersebut.

Kepolisian kemudian melakukan pengecekan terhadap kasus dugaan bisnis BBM dan kayu ilegal di Sorong itu. Ternyata, transaksi bisnis tersebut terkait dengan rekening Labora. Labora pun diduga terkait juga dengan sekitar 60 perusahaan lainnya yang saat ini masih ditelusuri. (Tya/*)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.