Sukses

Ahok: Kalau Mau Seret Saya, Silakan! Saya Tunggu

"Anda bisa ngoceh, saya juga bisa emosi. Kalau mau, Anda seret saya, silakan datang, saya tunggu," tantang Ahok.

Belum usai ketegangan antara Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dengan Komnas HAM. Ahok masih kesal. Tak habis pikir bagaimana bisa lembaga yang menjunjung tinggi hak asasi manusia itu keliru  mendefinisikan HAM dengan memberikan dukungan kepada warga Waduk Pluit yang dibekingi para pengusaha perebut lahan negara.

"Sudah nggak rasional Komnas HAM melakukan pembelaan seperti ini. Saya tanya Komnas HAM, kalau mereka ancam mau serbu rumah saya, dan saya mati terbunuh, mereka mau ngomong apa? Hanya turut berduka kan?" cetus Ahok di Balaikota, Jakarta, Jumat (17/5/2013).

"Tapi kalau saya berhasil menyerang, membantai penyerang saya sampai mati, dan saya masih hidup, saya dibilang melanggar HAM. Jadi gimana cara berpikirnya?" herannya.

Ahok menyatakan tak takut bila Komnas HAM menuntutnya karena kalimat-kalimat keras dirinya. Sekalipun nanti keamanannya terancam.

"Anda bisa ngoceh, saya juga bisa emosi. Kalau mau, Anda seret saya, silakan datang, saya tunggu," tantang Ahok.

Komnas HAM pun menurut Ahok seperti tutup mata dengan tindakan warga yang justru melanggar HAM. Seharusnya lembaga yang kini dipimpin Siti Noor Laila itu tak membela dengan berlebihan para pendukung pengusaha di Waduk Pluit yang tingkahnya kelewatan.

"Kemarin juga ada insiden kan di Komnas HAM, mobil lewat ditimpukin, itu Komnas HAM urus nggak? Jadi untuk apa Komnas HAM membela orang yang beringas seperti itu?" pungkas Ahok. (Ndy/*)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.