Sukses

Terancam Digusur PT GCK, Warga Buaran Akan Lapor Jokowi

Menurut kuasa hukum warga Buaran, Patuan Nainggolan, rencana penggusuran berlangsung tiba-tiba, tanpa ada upaya dialog kepada warga.

Ratusan warga di RT 08/RW 012 Buaran, Klender, Duren Sawit, Jakarta Timur, menolak penggusuran tempat tinggal mereka oleh PT Graha Cipta Karisma (GCK). Menurut kuasa hukum warga, Patuan Nainggolan, rencana penggusuran berlangsung tiba-tiba, tanpa ada upaya dialog kepada warga.

"Warga tidak pernah diajak berdialog. Tiba-tiba disomasi PT Graha Cipta Karisma untuk segera meninggalkan tanah tersebut," kata Patuan di Jakarta, Jumat (17/5/2013).

Menurut Patuan, pihaknya tidak mempedulikan somasi itu. Mereka bahkan mengadukan rencana penggusuran kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, khususnya ke Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo atau Jokowi. Sebab ada perintah dari Walikota Jakarta Timur untuk mengerahkan Satuan Polisi Pamong Praja dalam rencana penggusuran ini.

"Kami mengadu ke Jokowi. Karena atas perintah Walikota Jakarta Timur ada Satpol PP yang mengatakan akan melakukan eksekusi," ucap Patuan.

Patuan melihat, ada tindakan semena-mena dari pihak perusahaan. Dan di satu sisi, Pemprov DKI hanya memikirkan sebelah pihak tanpa memikirkan warga yang sudah bermukim puluhan tahun di lahan itu.

Lebih jauh Patuan menyatakan, di lahan itu banyak bangunan semi permanen yang berdiri, khususnya di sepanjang Jalan I Gusti Ngurah Rai. Tapi dari sekian banyak bangunan itu, hanya permukiman warga Madura saja yang terkena somasi penggusuran.

Sedangkan dari informasi yang diterima, lanjut Patuan, permukiman warga yang rencananya digusur itu, akan dibangun sebuah perumahan elit dari pengembang. "PT Graha Cipta Karisma bahkan bersedia bayar Rp 125 juta per kepala, kalau mau relakan tanahnya," ujar Patuan.

Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Sayogo Hendrosubroto menambahkan, pihaknya akan meminta Pemerintah Kota Jakarta Timur untuk membuka kesempatan pintu berdialog dengan warga. Mengingat, tanpa dialog, maka bisa menimbulkan konflik.

"Tidak pernah ajak warga berdialog ini tidak benar. Saya akan kontak Pemkot Jakarta Timur untuk diberikan ruang berdialog sama warga," ucap Patuan.

Dalam upaya menolak penggusuran, ratusan warga memblokade Jalan I Gusti Ngurah Rai atau tepat di depan Halte Busway Buaran, sekitar pukul 10.00 WIB.

Warga menolak rencana penggusuran PT Graha Karisma yang mengklaim memiliki lahan tempat tinggal warga. "Kami sudah 32 tahun tinggal di sini. Ke mana Pak Jokowi yang katanya membela wong cilik?" kata seorang warga, Maimunah (66) di lokasi.

Dalam aksinya ini, para warga membentangkan berbagai spanduk yang inti isinya menolak penggusuran. Akibat aksi ini akses kendaraan dari arah Klender menuju Jatinegara macet total.

Warga yang rata-rata berprofesi sebagai pengrajin besi tua itu berteriak-teriak, mengecam rencana penggusuran dari PT Graha Cipta Karisma.

Para warga juga mengaku, kerap mendapat teror dari pihak perusahaan yang diduga memakai jasa preman. "Kalau malam, hampir setiap malam, ada beberapa preman yang datang bawa-bawa golok, mengancam supaya pindah," kata Maimunah.

Adapun, aksi tutup jalan ini tak berlangsung lama. Sekitar 30 menit kemudian, Jalan I Gusti Ngurah Rai sudah dibuka. (Ais/*)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.