Sukses

Rekening Gendut Tak Cuma ke Aiptu Labora, Polri: Apa-apa Petinggi

Rekening Aiptu Labora Sitorus mencapai Rp 1,5 triliun disinyalir tidak berdiri sendiri, ada petinggi yang terlibat.

Total transaksi rekening Aiptu Labora Sitorus mencapai Rp 1,5 triliun. Disinyalir rekening Labora tidak berdiri sendiri, ada petinggi Polri lain yang terlibat. Namun, Polri menampik hal tersebut dan mengaku bisa saja oknum lain yang bermain bersama Labora.

"Tidak harus petinggi, apa-apa petinggi. Tidak harus mengalir ke jenderal. Bisa saja aktivitas dia dengan swasta atau pihak keluarga," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Brigjen Pol Boy Rafli Amar di Pusdik Reskrim, Mega mendung, Bogor, Jumat (17/5/2013).

Hasil dari Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) menyebutkan, transaksi rekening anggota Polres Sorong Aiptu Labora Sitorus mencapai Rp 1,5 triliun. Oleh karena itu, Polri pun memblokir rekening Labora untuk proses penyelidikan lebih lanjut.

Boy menegaskan, tidak boleh seorang polisi aktif berbisnis dalam suatu perusahaan tertentu. "Anggota polisi aktif sendiri tidak boleh (berbisnis). Misalnya saya, punya status di perusahaan sebagai apa, tidak boleh," terang Boy di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis 16 Mei.

Direktur II Bidang Ekonomi Khusus Bareskrim Brigjen Pol Arif Sulistyanto menyatakan, ada 60 rekening yang mengalirkan dana ke rekening Labora Sitorus. Selain itu, Labora memiliki 2 rekening, yang terdiri dari 1 rekening pribadi dan rekening yang memalsukan profesinya sebagai polisi.

Kini, Labora yang diduga bermain dalam penimbunan bahan bakar minyak (BBM) dan illegal logging, sudah ditetapkan sebagai tersangka oleh Polri. "LS sudah tersangka dalam 2 kasus. Tindak pidana minyak di PT SAW dan illegal logging," ucap Sulistyanto di Mabes Polri, Jakarta.

Labora aktif menjadi polisi sejak 1986 setelah lulus sekolah bintara polisi dan berdinas di Sorong. Kemudian Labora mendapat tugas sebagai Liaision Officer (LO). Sebagai LO, memberikan peluang bagi Labora untuk berbisnis. Tapi Labora tidak menempati posisi apa pun dalam struktur perusahaann, hanya memiliki saham. (Frd/*)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini