Sukses

Survei: Pemilih Partai Demokrat Paling Banyak Pindah

Dari hasil survei yang dilansir Media Survei Nasional (Median), terjadi semacam fenomena migrasi atau perpindahan pemilih dari partai-partai politik yang ada.

Media Survei Nasional (Median) melansir hasil survei yang merekam dinamika politik sepanjang April hingga Mei 2013. Terungkap telah terjadi semacam fenomena migrasi atau perpindahan pemilih dari partai-partai politik yang ada.

Menurut Direktur Eksekutif Median Rico Marbun, salah satu faktor yang menjadi penyebab migrasi pemilih adalah pemberitaan negatif seputar dugaan korupsi yang dilakukan para elit partai. Seperti pemberitaan secara gencar seputar tuduhan korupsi yang menimpa 2 partai, yaitu Partai Demokrat dalam kasus Wisma Atlet dan proyek Hambalang, serta PKS dalam kasus kuota impor daging sapi.

"Kasus korupsi yang menimpa elit partai tersebut pasti mempengaruhi persepsi publik terhadap kedua partai tersebut dan bisa menjadi pemicu terjadi migrasi pemilih," kata Rico di Bumbu Desa, Cikini, Jakarta, Jumat (17/5/2013).

Berdasarkan hasil survei Median, Partai Demokrat menempati urutan pertama yang mengalami migrasi pemilihnya. Dari 100 persen pemilih, akan ada 76,67 persen pemilihnya berpindah ke partai lain. "Sehingga hanya sekitar 23,33 pemilih mereka yang diperkirakan memilih Partai Demokrat kembali di Pemilu 2014. Hal itu tidak mengherankan, jika melihat gonjang-ganjing kasus korupsi yang diduga dilakukan oleh para petinggi partai itu," tutur Rico.

Namun berbeda dengan PKS. Meski belakangan ini juga gencar diberitakan media seputar isu korupsi yang diduga melibatkan para petinggi partai ini, namun pemilih PKS pada Pemilu 2009 lalu tidak terlalu signifikan bermigrasi ke partai lain.

Hal itu terlihat dari hasil survei, dari angka 100 persen pemilih PKS maka masih ada sekitar 73,03 persen tetap akan memilih PKS pada Pemilu 2014 nanti. Hal itu, kata Rico, PKS tertolong oleh basis pemilih tradisionalnya yang solid dan memiliki tingkat pendidikan yang relatif tinggi dibandingkan partai lain.

"Hal yang wajar ketika ada kasus korupsi yang menimpa kader dan berpengaruh pada elektabilitas partai, namun dalam hal ini konstituen PKS relatif memiliki kemampuan untuk solid dan memilah setiap informasi yang ada di media terkait PKS dan mampu menetralisir isu-isu negatif di antara kader dan kepada para konstituennya," papar Rico.

Berdasarkan hasil survei Median, PKS adalah partai dengan tingkat loyalitas pemilih paling tinggi, yaitu 73,07 persen, disusul PDIP dengan tingkat kesetiaan pemilih sebesar 59,51 persen, Gerindra sebesar 57,01 persen, PKB sebesar 54,66 persen, dan PPP sebesar 52,78 persen. (Ais/*)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.