Sukses

Pilkada Bali, Puspayoga Menang Telak di Komunitas Muslim

Di permukiman komunitas muslim di Dusun Wanasari, Kelurahan Dauh Puri Kaja, pasangan Puspayoga-Sukrawan (Pas) menang telak dalam perebutan suara pilkada.

Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Bali hampir mencapai puncak. Quick count atau hitung cepat yang dilakukan SCTV bersama lembaga riset Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC) hingga pukul 14.00 WIB menyatakan pasangan bernomor urut 1, Anak Agung Ngurah Puspayoga-Dewa Nyoman Sukrawan (Pas) menang tipis dengan selisih 1 persen dari pasangan nomor 2, Made Mangku Pastika-Sudikterta (Patikerta).

Untuk lumbung suara di permukiman komunitas muslim di Dusun Wanasari, Kelurahan Dauh Puri Kaja, pasangan Puspayoga-Sukrawan (Pas) menang telak dalam perebutan suara pilkada. Perolehan suara pasangan yang diusung PDIP dan didukung PKS itu jauh meninggalkan perolehan suara Made Mangku Pastika-Ketut Sudikerta (Patikera).

Data yang dihimpun dari 5 TPS di dusun yang dikenal sebagai 'Kampung Jawa' itu, Puspayoga-Sukrawan meraih 1.336 suara, sedangkan Pastika-Sudikerta hanya 186 suara. Suara tidak sah di permukiman muslim di jantung Kota Denpasar itu hanya 26.

Ketua DPW Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Provinsi Bali Mudjiono menargetkan kemenangan Puspayoga-Sukrawan di permukiman muslim mencapai 75 persen dari suara sah.

Ada 4 permukiman muslim yang menjadi target utama PKS pada Pilkada Bali 2013, yakni Kampung Jawa, Kepaon, Monang-Maning (ketiganya di Kota Denpasar), dan Kecicang (Kabupaten Karangasem).

"Sebenarnya komunitas muslim di Bali itu banyak. Tapi hanya di 4 titik itu yang menjadi konsentrasi kami, karena jumlah mereka lebih banyak dan menyatu," ujar Mudjiono di sela-sela penghitungan surat suara di TPS 17 Kampung Jawa, Rabu (15/5/2013).

Dari 4 permukiman komunitas muslim di Bali itu, Mudjiono mendapat laporan bahwa pasangan Puspayoga-Sukrawan mengumpulkan suara terbanyak, bahkan di atas 80 persen.

PKS bukanlah pengusung Puspayoga-Sukrawan yang diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). "Kami ini hanya pendukung, bukan partai pengusung. Namun dalam Pilkada Bali ini, kami hanya ingin mengamankan perolehan suara PKS pada Pemilu 2009 yang mencapai 28.350," bebernya.

Namun dukungan PKS terhadap Puspayoga-Sukrawan bukan tanpa alasan. "Dari 2 pasangan calon, hanya Pak Puspayoga yang menjalin komunikasi dengan kami mulai proses pencalonan. Sejak masih menjabat Wali Kota Denpasar, beliau sudah akrab dengan kami. Beliau juga sangat perhatian dengan umat Islam di Denpasar," tutur Mudjiono.

Dia juga menyayangkan adanya selebaran gelap yang mendiskreditkan Puspayoga tentang Islamisasi di Bali, dua hari menjelang pilkada.

"Tuduhan itu sangat menyakitkan bagi kami. Selama ini umat Islam di Bali tahu diri dengan mekanisme dan peraturan pembangunan tempat ibadah sehingga keberadaan mereka seakan-akan membebani," kata anggota DPRD Kota Denpasar itu.

Mudjiono menegaskan, dukungan terhadap Puspayoga-Sukrawan tidak disertai tuntutan atau kompensasi politik apa pun. "Pak Puspayoga paling sering mendatangi acara-acara keagamaan. Bahkan pada bulan puasa, beliau paling enak diajak buka bersama berkeliling dari satu tempat ke tempat lainnya," tutup Mudjiono. (Ant/Riz/*)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini