Sukses

Pilkada Bali, Cagub Pastika: Ini Bukan Soal Menang atau Kalah

Cagub Bali nomor urut 2 ini menginginkan proses pemilihan dapat dilakukan secara jujur. Bila tidak, maka pemimpin yang akan dihasilkan pun tak jujur dan menyebabkan Pilkada Bali cacat hukum.

Calon Gubernur Bali Made Mangku Pastika berharap pemimpin Bali yang terpilih dalam pilkada dapat dipercaya oleh masyarakat. Calon Gubernur Bali yang kini tak lagi diusung PDIP ini berharap pemimpin berikutnya dapat memberikan yang terbaik untuk Bali.

"Ini bukan menang kalah, tetapi siapa yang dipilih oleh rakyat dan tidak," kata Pastika usai mencoblos di TPS 11, SD 5 Penatih, di Denpasar, Rabu (15/5/2013).

Cagub Bali nomor urut 2 ini menginginkan proses pemilihan dapat dilakukan secara jujur. Karena kalau dengan cara tidak jujur, maka pemimpin yang akan dihasilkan pun tak jujur dan menyebabkan Pilkada Bali cacat hukum.

Terkait dengan dugaan adanya setiap pemilih di daerah Kubu, Karangasem, yang mendapatkan surat suara 5 hingga 6 lembar, Pastika menyerahkan Komisi Pemilihan Umum dan Panwaslu untuk menindaklanjuti. "Hal seperti itu potensial bisa menimbulkan konflik dan ini harus dicegah karena mencari pemimpin harus jujur," ujarnya.

Mantan Kapolda Bali ini mengemukakan untuk pemantauan pilkada tidak akan dilakukan berkeliling. Pastika akan memantau saja lewat alat komunikasi dari sekretariat pemenangannya di Sekar Tunjung Center, Gatot Subroto Timur, Denpasar.

"Yang jelas, apapun hasilnya nanti dapat memberikan yang terbaik untuk Bali," katanya. Ia mengemukakan selama ini sudah bekerja keras dan sebagian masyarakat sudah merasakannya. Namun, terkait dianggap sukses atau tidak, semuanya tergantung masyarakat menilainya.

"Kalau di Bali istilahnya depang anake ngadanin (biarlah orang lain menilai). Kita tidak boleh menilai diri sendiri, karena pasti tidak fair," ujar dia.

Pastika pada pilkada kali ini diusung 8 partai politik, yakni Partai Golkar, Demokrat, Hanura, Gerindra, Partai Nasional Benteng Kerakyatan (PNBK), Partai Karya Peduli Bangsa (PKPB), Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI), dan Partai Amanat Nasional (PAN).

Pada pilkada untuk menentukan Gubernur dan Wakil Gubernur Bali periode 2013-2018, Pastika harus bertarung adu kepala (head to head) dengan Anak Agung Ngurah Puspayoga yang merupakan Wakil Gubernur Bali. Puspayoga berpasangan dengan Dewa Nyoman Sukrawan melalui PDIP. (Ant/Ism/*)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.