Presiden-Ketua Majelis Syuro Diperiksa KPK, PKS: Sakit dan Perih

KPK memeriksa Presiden PKS Anis Matta dan Ketua Majelis Syuro PKS Hilmi Aminuddin terkait kasus suap impor daging sapi yang melibatkan mantan Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq. Kader PKS pun mengaku sedih karena panutan mereka ditahan dan diperiksa KPK.

"Bagi kader sebenarnya sangat sakit dan perih melihat beliau dipanggil," ujar Ketua DPP PKS Bidang Humas Mardani di Kantor DPP PKS, Jalan TB Simatupang No 82, Jakarta Selatan, Selasa (14/5/2013).

Kesedihan PKS dikarenakan orang-orang yang ditahan dan diperiksa KPK merupakan panutan seluruh kader. "Ustad Anis Matta dan Ustad Luthfi itu bukan cuma pimpinan partai, tapi juga guru kami yang sangat kami hormati dan juga kami muliakan," katanya.

Meski sakit dan perih, tapi sikap PKS sebagai partai yang menggaungkan antikorupsi siap untuk mendukung tindakan pemberatasan korupsi yang akan dilaksanakan KPK. Namun, PKS meminta pemberantasan korupsi harus dilakukan dengan profesional.

"Karena ini urusan hukum, maka kami akan antarkan siapa pun yang dipanggil KPK. Entah jadi saksi atau apa. Tapi kami ingin ada profesionalitas dari pekerjaan KPK," ucap Mardani.

Ketua Majelis Syuro PKS Hilmi Aminuddin juga diperiksa KPK terkait kasus suap impor daging sapi dengan tersangka Luthfi Hasan Ishaaq. Seharusnya, Hilmi diperiksa KPK pada Jumat 10 Mei lalu. Namun, Hilmi memilih pergi ke Padang, Sumatra Barat, menghadiri undangan.

Dalam kasus dugaan korupsi ini, KPK menetapkan Luthfi sebagai tersangka. Luthfi bersama orang dekatnya, Ahmad Fathanah, diduga menerima pemberian hadiah atau janji dari PT Indoguna Utama terkait upaya menambah jatah kuota impor daging sapi.

Terkait penyidikan kasus ini, KPK pernah memeriksa anak Hilmi yang bernama Ridwan Hakim. (Frd/*)