Sukses

[VIDEO] Lorensius, Perintis Sekolah Malam Gratis di Entikong

Tak ingin melihat desanya tertinggal, seorang petani di Entikong, Kalimantan Barat, mendirikan sekolah malam gratis. Bagaimana lika-likunya?

Tak ingin melihat desanya tertinggal, seorang petani di Entikong, Kalimantan Barat, mendirikan sekolah malam gratis. Langkah Lorensius atau biasa disapa Loncat ini pun mendapat pengakuan dari tokoh masyarakat dan warga sekitar.

Dusun Serangkang, Kecamatan Entikong, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat ini, berjarak 2 jam perjalanan darat dari perbatasan dengan negara Malaysia. Boleh dikata, kondisi dusun berpenduduk 600-an jiwa ini masih tertinggal lantaran tidak adanya pengajar yang bersedia memberikan ilmunya kepada mereka.

"Memang dari dulu ingin sekali belajar,  tapi nggak ada yang ngajarin di sini," kata warga Dusun, Nina, dalam tayangan Liputan 6 SCTV, Senin (13/5/2013).

Sekitar 10 tahun lalu, hampir seluruh warga desa ini buta huruf. Sekolah desa yang sebetulnya telah tersedia tidak diminati karena sebagian besar warga desa sibuk bertani dari pagi hingga sore. Lorensius ingin anak-anak tersebut dapat mengenyam pendidikan yang baik.

"Anak-anak banyak sekali terutama yang putus sekolah dan ibu-ibu banyak yang tidak bisa membaca, menulis, dan berhitung. Ilmu yang didapatkan di perguruan tinggi saya bagi-bagikan ke masyarakat," kata Lorensius.

Materi sekolah malam itu tidak jauh berbeda dengan sekolah-sekolah umum lainnya. Sejak awal, sekolah malam bisa bergulir beroperasi berkat dedikasi Lorensius. Sekolah malam itu diakui telah mengubah nasib banyak warga dusun perbatasan ini. Kini sekitar 80 persen warga Serangkang telah melek huruf. Beberapa bahkan sedang menempuh pendidikan tinggi.

"Dia banyak jasanya, mengangkat martabat anak-anak sini, anak-anak terlantar. Berkat dialah sekarang banyak perubahan," papar tokoh Suku Dayak Bidayu Singkung, Layung.

Lorensius terus berupaya agar kualitas pendidikan yang diterima warga Serangkang setara dengan pendidikan di tempat lain yang lebih maju. "Kita ingin mereka itu lulus dari pada SMP, SMA dan SD. Kemudian saya ngajukan program paket tersebut," harapnya.

Sumbangsih pria 33 tahun bagi warga Serangkang telah diakui warga setempat. Harapan ayah satu anak ini, warga desa semakin memahami pentingnya pendidikan dasar dan semakin sejahtera. (Ali/*)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini