Sukses

Banyak `Bunga` di Kasus Sapi, PKS Hadapi Ujian Seberat Demokrat

Efek kasus suap impor daging sapi yang tengah membelit PKS ini cukup mampu membuat citra partai semakin runtuh.

Kasus suap impor daging sapi yang membelit mantan Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq semakin hangat diperbincangan. Kasus ini dinilai sebagai ujian berat bagi PKS yang hampir sama beratnya dengan yang dialami Partai Demokrat dalam sejumlah kasus korupsi yang membelit petinggi partai berlambang mercy itu.

"Ini merupakan ujian yang serius. Bahkan bisa dibilang hampir sama seriusnya dengan badai yang menimpa Demokrat," kata pengamat politi dari Universitas Indonesia (UI) Effendi Gazali di Hotel Gran Melia, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (13/5/2013).

Meski baru pertama kali terjadi, lanjut dia, namun efek kasus yang tengah membelit PKS ini cukup mampu membuat citra partai semakin runtuh. Salah satu faktor yakni banyaknya perempuan-perempuan cantik yang mewarnai kasus ini.

"Karena ini (kasus) 'bunga-bunga'-nya lebih banyak dan langsung menyentuh imej partai. Terutama yang soal perempuan, pemberian uang, lalu mobilnya itu dibawa ke markas PKS dan sebagainya," tutur Effendi.

Lalu bagaimana nasib PKS ke depannya, khususnya dalam Pemilu 2014? Effendi belum bisa menjawab pertanyaan ini. "Saya belum bisa jawab. Tapi jelas ini ujian serius buat PKS," pungkas Effendi.

Pada 6 Mei lalu, tim penyidik KPK gagal menyita 5 mobil yang diduga berkaitan dengan Luthfi Hasan Ishaaq. Karena gagal, KPK pun menyegel 6 mobil yang terparkir di Kantor DPP PKS, antara lain VW Carravelle B 948 RFS yang diketahui milik ajudan Luthfi bernama Ali Imron, Mazda CX9 B 2 MDF milik Luthfi Hasan Ishaaq, Fortuner B 544 RFS milik Ahmad Zaki, serta Nissan Navara dan Mitsubishi Pajero Sport yang belum diketahui pemiliknya.

Dituding tak menyalahi prosedur, upaya eksekusi ini pun mendapat halangan dari petugas keamanan PKS. Partai bernomor urut 3 dalam Pemilu 2014 ini juga mempolisikan KPK dan melaporkan 10 nama kepada Polri. (Ndy)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.