Sukses

Polisi Sebar Sketsa Pemerkosa Turis Australia di Bali

Sketsa itu telah mendapat persetujuan dari korban.

Petugas Kepolisian Sektor Kuta Utara, Kabupaten Badung, Bali, telah membuat sketsa pelaku pencurian sekaligus pemerkosaan terhadap turis Australia pada Sabtu 27 April lalu. Sketsa itu telah mendapat persetujuan dari korban.

"Kami sudah membuat sketsanya dan korban setuju dengan sketsa itu," kata Kepala Polsek Kuta Utara AKP Reinhard Habonaran Nainggolan di Kuta, Senin (13/5/2013).

Dari 3 wajah yang dibuat aparat kepolisian, sketsa wajah nomor 2 yang kemungkinan mendekati wajah pelaku. Pihaknya saat ini masih melakukan penyelidikan, termasuk mengejar pelaku pemerkosaan terhadap LKT (24), turis Australia itu.

Dia menyatakan, tersangka lainnya diperkirakan masih berada di Pulau Dewata atau kemungkinan besar sudah melarikan diri dari Bali.

Sebelumnya pada Minggu 11 Mei polisi telah berhasil menangkap seorang tersangka berinisial A yang melakukan pencurian di vila Damais di kawasan Canggu, Kuta Utara, tempat korban menginap. Namun Reinhard enggan menyebutkan di mana tersangka A ditahan.

"Yang jelas tersangka telah kami tangkap dan ditahan di Bali," ujarnya.

Dari keterangan sementara, tersangka A berkelit, tidak mengakui ikut memerkosa korban melainkan hanya melakukan pencurian. Pihak kepolisian memastikan bahwa pelaku pemerkosaan dilakukan 1 orang, sedangkan untuk pencurian dilakukan lebih dari 1 orang.

"Untuk pemerkosa dipastikan 1 pelaku, kalau pencurian dilakukan lebih dari 1 orang. Namun yang ditangkap belum mengaku sebagai pelaku pemerkosaan," ungkapnya.

Reinhard mengungkapkan, pihaknya telah melakukan koordinasi dengan pihak kepolisian Australia (AFP) yang berada di Bali, apabila ingin mendatangkan korban LKT yang saat ini sudah berada di Perth, Australia.

Sebelumnya pada Sabtu 27 April sekitar pukul 01.00 Wita, kawanan perampok memasuki vila Damais di kawasan wisata Canggu, Kuta Utara, tempat LKT menginap. Tak hanya merampok, pelaku yang diperkirakan berjumlah lebih dari 1 orang itu juga memerkosa korban. (Ant/Mut)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini