Sukses

Korban Tewas Bangunan Runtuh Bangladesh 1.126, Bau Amis Menyengat

Diperkirakan jumlah korban pun akan terus bertambah, seiring dibersihkannya puing-puing bangunan oleh alat-alat berat seperti derek dan buldoser.

Sudah lebih dari 2 pekan upaya pencarian korban di reruntuhan bangunan 8 lantai Rana Plaza Bangladesh dilakukan pihak berwenang, jumlah korban jiwa pun mencapai 1.126 dari sebelumnya yang hanya puluhan orang. Diperkirakan jumlah korban pun akan terus bertambah, seiring dibersihkannya puing-puing bangunan oleh alat-alat berat seperti derek dan buldoser.

"Jumlah korban jiwa yang dikonfirmasi mencapai 1.126, dengan ditemukannya 2 mayat lagi pada Minggu hingga pukul 15.00 waktu setempat," kata petugas kontrol pemerintah Distrik Dhaka, Tarekul Alam, yang dilansir dari Xinhua, Minggu (12/5/2013).

Tarekul juga mengatakan, 63 mayat masih disimpan di halaman Sekolah Menengah Adharchandra untuk dilakukan identifikasi lebih lanjut.

Menurut keterangan dari pihak berwenang, mayat yang bisa diidentifikasi oleh kerabatnya saat ini karena ditemukan telepon genggam dan kartu tanda pengenal. Sementara yang lainnya belum bisa diidentifikasi

"Kami menyimpan jaringan yang cocok untuk dilakukan pemeriksaan DNA terhadap mayat yang tak dikenal, banyak di antara mereka juga telah dikubur," kata pejabat yang tak disebutkan identitasnya itu.

Petugas yang melakukan upaya pencarian dan penyelamatan pun mengatakan, bau amis pun tercium sangat kuat di sekitar mayat-mayat yang terkubur di reruntuhan gedung Rana Plaza yang ambruk sejak 24 April sekitar pukul 08.30 waktu setempat.
    
Sejauh ini, tim penyelamat telah mengeluarkan 2.438 orang termasuk seorang perempuan pekerja pabrik pakaian bernama Reshmi. Wanita yang berprofesi sebagai penjahit itu terkubur selama 17 hari di bawah reruntuhan gedung di Savar, pinggiran Ibu Kota Bangladesh, Dhaka.

Upaya Penyelamatan Dihentikan

Menurut keterangan pejabat setempat, operasi penyelamatan korban akan dihentikan sementara pada Senin 13 Mei waktu Dhaka. Sebab mereka berencana mengangkat seluruh reruntuhan dari lokasi bencana. Setelah itu, petugas penyelamat akan melanjutkan tugasnya dengan mudah.

"Kami hampir selesai," kata seorang pejabat yang tak ingin disebutkan identitasnya.
    
Dari penyelidikan awal pemerintah setempat, diperkirakan getaran dari generator raksasa ditambah dengan getaran mesin jahit adalah penyebab ambruknya gedung yang diduga dibangun tanpa izin dan menggunakan bahan bangunan di bawah standar.
    
Sejauh ini, sedikitnya 12 orang telah ditangkap, termasuk perancang bangunan yang ambruk dan pemilik pabrik --Phantom Apparels, Phantom Tac, Ether Tex, New Wave Style dan New Wave Bottoms, yang membuat pakaian bermerek.
    
Selain satu cabang bank dan ratusan toko,di  bangunan Rana Plaza itu juga terdapata toko milik seorang pemimpin partai yang berkuasa setempat yang mempekerjakan hampir 3.122 pekerja mayoritas perempuan. (Tnt)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.