Sukses

Mobil Luthfi Tak Bisa Disita, PKS: Harusnya KPK Bicara Baik-baik

KPK gagal menyita 5 mobil milik tersangka Luthfi Hasan Ishaaq di Gedung DPP PKS pada Selasa 7 Mei lalu.

KPK gagal menyita 5 mobil milik tersangka kasus pencucian uang dan suap impor daging sapi mantan Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq di Gedung DPP PKS pada Selasa 7 Mei lalu. Hingga Sabtu (11/5/2013), masih belum ada tindakan lanjutan dari lembaga pimpinan Abraham Samad itu.

Menurut Wakil Sekjen PKS Fahri Hamzah, komunikasi langsung antara KPK dan partainya tak pernah terjalin setelah peristiwa itu. "Tidak ada, itu masalah lawyer. Hanya ada statement di udara saja," jelas Fahri di Jalan TB Simatupang nomor 82, Jakarta Selatan, Sabtu (11/5/2013).

Menurut Fahri, kisruh antara PKS dan KPK tentang eksekusi 5 mobil yang kini mengemuka itu seharusnya tidak menjadi masalah partai. "Ini kan awalnya masalah pribadi Pak Luthfi dan KPK. Ini tidak ada hubungannya dengan PKS. Karena mobil di sini, kami punya sistem keamanan di sini, ya berhadapanlah dengan yang punya gedung," katanya.

Fahri berpendapat, seharusnya eksekusi itu didahului dengan pembicaraan antarkedua belah pihak secara baik-baik.

"Harusnya kan ngomong baik-baik, kan beda sama namanya penggeledahan, penyitaan, dan perampasan. Masing-masing ada definisinya. Kalau sekadar menyita, ngomong baik-baik. Kalau dalam KUHAP, menyita itu ngomongnya baik-baik," papar Fahri.

Saat ini mobil Mitsubishi Pajero Sport, Toyota Fortuner B 544 RFS, Volkswagen Carravelle B 948 RFS, Mazda CX9 B 2 MDF, dan Nissan Navara masih terparkir di DPP PKS. Sejak Sabtu siang, belum tampak adanya kunjungan dari KPK ke gedung tersebut. Namun aktivitas anggota PKS mulai tampak karena rencananya akan diadakan rapat Majelis Syuro PKS sekitar pukul 19.00 WIB. (Mut/*)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini