Sukses

Ahok: PKL Lebih Murah Sewa di Mal

Pemprov DKI akan menemui para pemilik mal untuk membicarakan biaya berdagang di pasar elite itu.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengatakan, pihaknya menginginkan para pedagang kaki lima (PKL) dapat berjualan di tempat yang lebih baik, yakni di mal.

"Coba kamu tanya pedagang teh botol di pinggir Senayan, berapa dia bayar sewa, Rp 50 ribu per hari. Terus coba kamu tanya, di mal ini berapa dia bayar. Paling Rp 150 ribu per meter persegi per bulan. Tapi PKL yang jualan itu bayarnya Rp 300 ribu per meter persegi. Jadi kenapa nggak di mal saja," kata Ahok di Jakarta, Sabtu (11/5/2013).

Untuk mewujudkannya, jelas Ahok, Pemprov DKI akan mencoba bertemu dengan para pemilik mal untuk membicarakan biaya berdagang di pasar elite itu.

"Sebenarnya lebih murah di mal kan. Masalahnya apa? karena sewanya harus bayar di muka. Harus bayar 20 tahun di muka. Rakyat tidak punya uang itu," ujar Ahok.

Selain bisa masuk mal, lanjut dia, PKL nantinya dapat juga berdagang di pasar tradisional. Pemprov DKI melalui PD Pasar Jaya telah membangun 5 pasar tradisional yang diperuntukkan bagi para PKL. Nantinya pedagang di pasar tersebut akan dipungut biaya secara harian.

"Pasar rakyat, kami sudah bangun 5. Biaya sewanya kami kenakan secara harian. Murah saja, antara Rp 10 hingga 15 ribu per hari," ucap Ahok.

Namun mantan Bupati Belitung Timur itu tidak memberitahu lokasi 5 pasar itu. Ia hanya memastikan kelima pasar tersebut merupakan pasar yang sebelumnya kumuh dan kemudian ditata menjadi sebuah pasar modern.

"Pokoknya itu ada 5. Coba tanya ke PD Pasar Jaya. Yang jelas pasar-pasar tersebut, telah kami jadikan sebagai pasar modern. Namun biaya sewanya murah," tutup Ahok. (Riz/*)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.