Sukses

BNPT: Penggerebekan Teroris Kelanjutan dari Tahun 2012

Ansyaad mengatakan terduga teroris yang ditangkap itu adalah orang baru dan kelompok baru yang memiliki jaringan dengan kelompok lama.

Polisi akan terus menggelar operasi pemberantasan teroris di seluruh Nusantara. Tim Densus 88 Polri meringkus lebih dari 20 terduga teroris yang bersembunyi di sejumlah tempat. Seperti Kebumen, Jawa Tengah, Bandung dan Sumedang Jawa Barat, hingga Pondok Aren dan Pamulang, Tangerang Selatan, Banten.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Ansysad Mbai mengatakan operasi penggerebekan besar-besaran di sejumlah tempat menunjukkan kelompok teroris di Indonesia masih cukup kuat.

"Yang terjadi minggu ini gambaran betapa kuatnya (kelompok teroris) di beberapa tempat. Sampai dengan hari ini ada 24 orang. Itu belum termasuk kelompok yang merencanakan pemboman (Kedubes) Myanmar, 2 orang ditangkap, 1 yang masih dicari. Yang terakhir malam 1 orang ditangkap di Lampung," kata Ansyaad di sela-sela Dialog Nasional Ormas Islam di Jakarta, Sabtu (11/5/2013).

Ia mengatakan, terduga teroris ditangkap itu adalah orang baru, dan di belakang mereka ada kelompok baru yang memiliki jaringan dengan kelompok sebelumnya.

"Penangkapan yang terjadi minggu ini adalah kelanjutan dari penangkapan 2012 lalu. Sejak Maret di Bali 5 orang, Mei-Juni 13 orang yang hacker MLM. Jadi terbukti mencari dana dan terbukti untuk mendanai pelatihan di Poso, membeli senjata, bahan peledak, rekrutmen. Bulan Juli 2 orang di Poso yang merencanakan bom Gedung DPR/MPR, terjadi rentetan aksi teror. Sebenarnya sebagian besar yang berhasil di-cut, terjadi di Solo 17 Agustus itu. Kemudian di Depok jaringan dari Solo dan ternyata di Poso itu kendalinya dari Solo," jelas Ansyaad.

Ia menambahkan, pada 4 Januari 2013 ada penangkapan 2 teroris di Makasar dari kelompok yang ingin membunuh Gubernur Sulawesi Selatan pimpinan Abu Uswah.

"Ada kaitan dengan Ambon, Bima, Poso dan Solo. Terus berlanjut. Aksi terornya dari awal-awal, tapi kalau penindakannya baru sekarang ini. Bulan Februari-Maret sudah aktif, tetapi belum dilakukan penindakan, karena mereka sedang melakukan persiapan," demikian Ansyaad. (Adi/*)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.