Sukses

KPK Akan Sita Mobil Lutfi, PKS: Kalau Mau Ambil Silakan

2 Kali penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) gagal menyita 6 mobil yang diduga milik mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Luthfi Hasan Ishaaq.

2 Kali penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) gagal menyita 6 mobil yang diduga milik mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Luthfi Hasan Ishaaq. Sampai sekarang Kantor DPP PKS terus dijaga ketat.

Bahkan hingga Jumat (10/5/2013) malam, kantor DPP PKS di Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan, masih diramaikan sejumlah petinggi partai berlambang bulan sabit itu untuk menggelar rapat.

Kendati saat dimintai konfirmasi apakah rapat pengurus DPP terkait rencana penyitaan mobil Luthfi, pihak PKS enggan menjelaskan. Wakil Sekjen PKS Fahri Hamzah hanya membenarkan adanya rapat dari para pengurus DPP PKS. Ia menegaskan, keberadaan para pengurus DPP PKS bukan lantaran menunggu penyidik KPK menyita aset milik Luthfi.

"Kita enggak ada nunggu-nunggu. Kalau KPK mau ambil mobil, silakan saja. Kita enggak larang," ujar pria yang juga menjabat sebagai anggota Komisi VI DPR ini.

Bahkan, dia menawarkan kepada KPK untuk mengantar mobil itu ke kantor KPK jika memang diperlukan. "Gimana kalau baiknya kita antar aja mobilnya sekarang (ke KPK) sama-sama. Kan mudah, tinggal ambil saja mobilnya, masa Pak Luthfi saja kita kasih, mobil doang enggak kita kasih," kelakarnya.

Saat jumpa pers sore tadi PKS menantang KPK untuk menyita mobil milik tersangka kasus pengurusan kuota impor daging sapi di Kementerian Pertanian, Luthfi, yang diduga merupakan hasil Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU).

Pada 6-7 Mei 2013 lalu, penyidik KPK mendatangi kantor DPP PKS untuk menyita 6 mobil milik tersangka Lutfhi di markas DPP PKS. 6 Mobil itu diduga hasil TPPU. Mobil-mobil itu terdiri dari VW Caravelle bernopol B 948 RFS, Mazda CX 9 bernopol B 2 RFS, Toyota Fortuner bernopol B 544 RFS, Nissan Navara, Mitsubishi Pajero Sport, serta Mitsubishi Grandis.(Ais)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.