Sukses

Kebakaran di Kuala Lumpur, 200 WNI Kehilangan Rumah

Sekitar 200 warga negara Indonesia (WNI) yang bekerja di Malaysia kehilangan tempat tinggal karena rumah kongsi atau bedeng mereka terbakar.

Sekitar 200 warga negara Indonesia (WNI) yang bekerja di Malaysia kehilangan tempat tinggal. Ini karena rumah kongsi atau bedeng mereka di sekitar kawasan Aman Heights Condominium, Seri Kembangan, Selangor, Kuala Lumpur, Malaysia, ludes terbakar.

Kebakaran yang terjadi pada Selasa 7 Mei 2013 pagi ini berlangsung dengan cepat. Api melalap bangunan kongsi yang didiami para pekerja Indonesia tersebut.

Dalam peristiwa itu, tidak ada korban jiwa. Namun para WNI tidak sempat menyelamatkan harta bendanya. Paspor para pekerja tersebut ikut hangus terbakar.

Sebab-sebab terjadinya kebakaran masih dalam penyelidikan. Namun menurut keterangan sejumlah korban, api berasal dari arus pendek atau korsleting listrik dan api terus menjalar kebangunan kongsi.

Seorang WNI yang tinggal tidak jauh dari lokasi kebakaran, Danil Junaidy Daulay mengatakan, banyak wanita dan anak-anak yang tidak sempat menyelamatkan harta bendanya termasuk paspor dan uang mereka.

"Yang tinggal hanya pakaian yang melekat dibadan saja," ungkap Danil di Kuala Lumpur, Jumat, (10/5/2013), saat berkunjung ke lokasi kebakaran yang tidak jauh dari tempat tinggalnya.

Dijelaskan dia, rumah kongsi adalah rumah tinggal sementara untuk para TKI yang bekerja di bidang konstruksi. Rumah itu terbuat dari triplek dan bahan-bahan sederhana yang mudah terbakar. Para pekerja tersebut, di antaranya, ada yang baru datang dan bekerja 3 hari.

"Kebanyakan korban berasal dari Flores, Madura dan Jawa," ungkapnya.

Para korban kebakaran tersebut, untuk sementara ini ditempatkan di sebuah bangunan yang belum jadi tanpa jendela sehingga kalau malam hari terasa dingin.

Para warga Indonesia yang mengetahui peristiwa tersebut lewat jejaring sosial kini sedang mengumpulkan bantuan untuk para korban. Sejumlah ibu-ibu sedang mengumpulkan baju yang masih layak pakai, makanan dan barang yang sekiranya dibutuhkan.

"Kami sangat berterima kasih atas kepedulian para ibu-ibu dan WNI lainnya atas bantuannya kepada para korban kebakaran tersebut," ujar Danil.

Selain itu, sambung dia, para korban kebakaran berharap pihak KBRI Kuala Lumpur dapat memberikan kemudahan untuk memproses pengurusan paspor mereka yang terbakar tersebut. (Ant/Riz)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.