Sukses

Kekurangan SDM, KPK Hanya Tangani Korupsi Kelas Kakap

KPK hanya menangani semua kasus korupsi yang besar, jumlahnya yang besar, dilakukan penyelenggara negara, aparat penegak hukum.

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyatakan berhasil menyelamatkan uang negara triliunan rupiah hingga tahun 2012 dalam menangani berbagai kasus korupsi. Kendati demikian, jumlah sumber daya manusia (SDM) yang dimiliki masih sangat minim sehingga KPK belum bisa maksimal berperan memberantas korupsi.

Saat ini KPK baru memiliki tenaga sebanyak 700 orang ditambah sekitar 60 penyidik. Jumlah SDM itu dinilai masih sangat kurang, jika dibandingkan 32 kasus yang diterima lembaga penjerat koruptor itu setiap harinya.

"Bayangkan mereka berhadapan dengan kasus seluruh indonesia. Dari 32 laporan, setelah diverifikasi, 10% yang dapat ditindak lanjuti. KPK tidak punya infrastruktur yang begitu kuat, maka ada arah kebijakan KPK ke depan," kata Ketua KPK Abraham Samad dalam seminar tentang Pengalihan Aset Negara di Jakarta, Kamis (9/5/2013).

Karena itu, selama ini pihaknya mensyaratkan kasus yang bisa ditangani KPK hanya kasus Grand Corruption. "Seperti yang jumlahnya besar, dilakukan penyelenggara negara, aparat penegak hukum," jelas jebolan Universitas Hasanuddin, Makassar, itu.

Ia menambahkan pada tahun 2012 saja Corruption Perceptions Index (CPI) Indonesia berada di level 3,2, lebih tinggi dari Timor Leste yang mencapai tingkat 3,3. Karena itu, Ia menegaskan adanya UU Nomor 8 Tahun 2010 tentang pencucian uang yang dikedepankan KPK dalam meringkus pihak yang merugikan negara hingga triliunan itu sangat berpengaruh. Itu, karena hukuman pasal-pasal UU tersebut tak hanya penjara tetapi juga denda hingga miliaran rupiah.

"Sangat responsif, karena kita mulai praktik kemiskinan pada koruptor. Koruptor tidak pernah jera kalau pidana saja hukumannya," tukas Abraham. (Adi)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini