Sukses

Rahasia 'Rumah Horor' Tempat 3 Gadis Disekap & Jadi Budak Seks

Rahasia mengerikan tersimpan di sebuah rumah berdinding papan yang beralamat di 2207 Seymour Avenue, Cleveland. Tempat 3 korban penculikan disekap.

Tak pernah ada yang menyangka, sebuah rahasia mengerikan tersimpan di sebuah rumah berdinding papan
yang beralamat di 2207 Seymour Avenue, Cleveland. Milik Ariel Castro.

Di sanalah tiga perempuan, Amanda Berry, Gina DeJesus, dan Michelle Knight disekap selama lebih dari 1 dekade.
Di rumah itu juga Ariel Castro menjalani kehidupan ganda. Bangunan berlantai dua berdiri di tengah deretan rumah kelas pekerja, di lingkungan yang sakling mengenal satu-sama lain.

Detail persis soal rumah tersebut belum terungkap, namun sejumlah informasi terungkap. Ariel Castro diketahui membeli rumah tersebut pada tahun 1992 seharga US$ 12.000. Demikian menurut kantor audit Cuyahoga County. Pada tahun 2012, nilainya naik menjadi US$ 36.100.

Properti itu punya 4 kamar tidur, sebuah kamar mandi, dan ruang bawah tanah seluas 17 meter persegi, dua beranda, dan sebuah ruangan di loteng.  Juga garasi.

Anak Ariel Castro, Anthony kepada MailOnline mengaku mengunjungi rumah tersebut dua minggu lalu. Ia mengatakan, ruang bawah tanah, loteng, dan garasi selalu dalam kondisi terkunci. Tak boleh ada orang di sana.

Anthony mendeskripsikan ayahnya sebagai sosok yang kasar dan suka mengontrol, kerap memukulinya, bahkan nyaris menewaskan ibunya di awal tahun 1990-an.

Setelah bertahun-tahun mengalami kekerasan rumah tangga, ibu Anthony memutuskan untuk pindah dari rumah itu tahun 1996, membawa serta dirinya dan tiga saudara perempuannya.

"Aku masih heran saat memikirkan, bahwa aku terkait dengan kasus itu. Apalagi secara fisik aku berada di rumah itu dua minggu lalu," kata dia seperti dilansir BBC, Kamis (9/5/2013).

Polisi belum merilis foto dari dalam rumah tersebut. Namun salah satu aparat mendeskripsikan kondisi rumah itu "luar biasa" -- dalam konotasi jelek. "Para korban tak bisa meninggalkan rumah bahkan berinteraksi dengan orang lain, kecuali di antara mereka sendiri, dengan seorang anak, dan para tersangka," kata sumber seperti dimuat New York Times.

Laporan media mengabarkan, aparat menemukan rantai dan selotip di dalam rumah. Diduga untuk mengikat para korban.

Sementara, polisi mengatakan, polisi pernah dikirim ke rumah itu dua kali, tahun 2000 dan 2004. Pada Maret 2000, Ariel Castro dilaporkan terlibat perkelahian di jalan, namun tak ada penahanan dilakukan saat itu. Pada Januari 2004, polisi juga dikirim ke rumah itu setelah Castro -- yang kemudian menjadi sopir bus sekolah, dilaporkan meninggalkan seorang anak di dalam bus.  Namun tak ada orang yang ditemukan di rumah tersebut kala itu.

Tak Normal

Kesan penduduk pada Ariel Castro beragam. Sebagian menganggap dia pria biasa, lainnya mengaku mendeteksi
sejumlah hal tak biasa.

Mike Kazimore, tukang pos setempat, mengaku mengunjungi rumah Castro setiap hari selama 12 tahun untuk mengantarkan surat. "Seperti rumah biasa," kata dia kepada BBC.

Sementara Niki Greiner, salah satu warga, mengatakan rumah tersebut biasanya "senyap", meski terkadang "terdengar suara musik".

Penduduk lain, James King mengatakan, ada yang tak beres dengan rumah tersebut, yakni jendelanya yang ditutup papan. "Anda tak bisa melihat ke dalam."

Salah satu tetangga, Elsie Cintron kepada BBC mengaku mulai khawatir saat salah sartu cucunya mengatakan telah melihat "perempuan telanjang merangkak di halaman rumah itu."

"Perutku terasa mual. Aku meminta cucuku untuk menjauhi rumah tersebut," kata dia. "Juga ada seorang anak di loteng. Dari mana dia? Siapa ibunya?"

Belakangan diketahui, gadis kecil tersebut adalah Jocelyn, putri korban Amanda Berry.

Elsie Cintro mengaku ia sudah memperingatkan polisi saat itu, namun tak ada yang tertarik. Sejumlah penduduk juga mengaku pernah menelepon polisi terkait aktivitas mencurigakan di rumah tersebut.

Aktivitas mencurigakan seperti suara seorang perempuan menangis minta tolong, bunyi ketukan pintu, dan dugaan Ariel Castro membawa seorang gadis kecil berjalan-jalan di pagi hari.(Ein)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.