Sukses

Mayat Anggota JI Masih di RSCM

Hingga tadi malam belum ada tanda-tanda pihak keluarga atau kerabat yang akan mengambil jenazah tersangka. Ichwanuddin menembakkan M-16 ke bagian lambungnya ketika akan diperiksa di Markas Polda Metro Jaya.

Liputan6.com, Jakarta: Jenazah Ichwanuddin yang tewas bunuh diri pagi tadi ketika akan diperiksa polisi masih belum diambil pihak keluarga atau kerabatnya. Hingga Jumat (11/7) malam tadi, Ichwanuddin yang disebut-sebut polisi sebagai petinggi jaringan Jamaah Islamiyah itu masih terbujur kaku di Kamar Mayat Rumah Sakit Ciptomangunkusumo, Jakarta Pusat. Icwanuddin bunuh diri dengan menembakkan senjata laras panjang M-16 ke bagian lambungnya.

Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya Inspektur Jenderal Polisi Makbul Padmanegara mengungkapkan, Ichwanuddin bunuh diri dengan merebut barang bukti senjata laras panjang M-16 yang disita polisi sejak Rabu malam. &quotRabu malam pukul 20.00 [WIB] tanggal 9 di salah satu rumah yang masih milik keluarga M. Taji, kami menyita sepucuk senjata laras panjang M-16,&quot kata Kapolda.

Ichwanuddin adalah satu dari tiga anggota JI yang ditangkap Polda Metro Jaya pada 8 Juli 2003. Dua anggota JI lainnya yakni mantan Ketua Mantiki Tiga Pranata Yuda alias Mustofa alias Abu Thalut dan mantan Ketua Wakalah JI untuk wilayah Lampung Suyono alias Abu Farouk alias Syukur [baca: Lagi, Tiga Anggota Jamaah Islamiyah Ditangkap]. Kapolda menambahkan, bersama ketiganya polisi menyita senjata dan peluru. Polisi juga menyita dua teleskop, buku serta kaset dan compact disc JI yang diambil dari rumah adik tersangka di daerah Cipinang Muara, Jakarta Timur.

Sementara itu, saat dikonfirmasi SCTV, pemilik rumah di Cipinang Muara--tempat ditemukannya senjata laras panjang M-16 milik para tersangka--tidak bersedia memberikan keterangan apapun. Ia juga menyatakan tidak tahu menahu tentang peristiwa penangkapan para tersangka. Namun Rahman, petugas keamanan di komplek tersebut menyebutkan bahwa pada Rabu malam silam, empat orang polisi menggeledah rumah tersebut dan menemukan senjata laras panjang berikut amunisinya. Rahman mengaku mengetahui peristiwa itu karena sebelumnya ia dijemput pihak kepolisian untuk menjadi saksi dalam penggeledahan yang terjadi 8 Juli silam. &quotMemang tahu. Tapi lihat doang. Cuman satu [sepucuk],&quot kata Rahman.

Di kalangan wartawan sempat tersiar kabar bahwa dua dari tiga pentolan JI yang ditangkap itu adalah Hambali dan Doktor Azahari, tokoh penting di JI. Namun kabar itu dibantah Wakil Kepala Divisi Penerangan Umum Polri Brigadir Jenderal Polisi Edward Aritonang [baca: Polri Membantah Menangkap Tokoh Jamaah Islamiyah]. Edward hanya membenarkan bahwa pihaknya telah menangkap sejumlah orang di sekitar Jakarta yang diduga sebagai anggota JI. Namun siang tadi, Edward enggan menyebutkan identitas mereka yang telah ditangkap.(DEN/Mohammad Guntur)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini