Sukses

UN SMA Kacau Balau, Ombudsman 'Buru' Mendikbud

Ombudsman 2 kali memanggil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhammad Nuh atas kericuhan UN.

Penyelenggaraan Ujian Nasional (UN) tingkat SMA/sederajat 2013 kacau balau lantaran keterlambatan naskah soal di sejumlah daerah. Seperti yang diungkapkan Komisioner Ombudsman Bidang Penyelesaian Laporan/Pengaduan Budi Santoso.

"Kita menemukan beberapa permasalahan terkait UN SMA sederajat. Karena UN yang paling bermasalah adalah tingkat SMA dan sederajat," kata Budi di Kantor Ombudsman, Kuningan, Jakarta Timur, Selasa (7/5/2013).

Karenanya, jelas dia, Ombudsman memanggil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhammad Nuh untuk meminta penjelasan atas kericuhan pelaksanaan ujian tersebut. Lembaga tersebut tidak hanya memanggil sekali, tetapi 2 kali.

"Kami sebenarnya sudah mengagendakan pemanggilan kepada Mendikbud pada 15 Mei 2013. Tapi pas dihubungi melalui telepon lewat stafnya, pada tanggal tersebut, Mendikbud punya agenda ke luar negeri," ujar Budi.

Oleh karena itu, kata Budi, Ombudsman menjadwalkan ulang pemanggilan ulang kepada M Nuh. Budi memperkirakan, jadwal pemanggilan kepada M Nuh berkisar pada 21, 22 atau 23 Mei 2013.

"Kami mengagendakan ulang setelah tanggal 19 Mei nanti. Kita akan tanyakan sejumlah permasalahan UN, khususnya tentang penundaan UN di beberapa provinsi dan keterlambatan pendistribusian naskah soal dan lembar jawaban yang terjadi di beberapa daerah," tutur Budi.

Permasalahan UN yang disebutkan Ombudsman itu di antaranya, keterlambatan pendistribusian naskah soal dan lembar jawaban sebesar 25,97%, kekurangan naskah soal dan lembar jawaban 18,18%, pungutan biaya 18,18%, kualitas kertas lembar jawaban yang rendah 16,88%, indikasi kebocoran soal atau kunci jawaban 9,74%, naskah soal dan lembar jawaban yang tertukar 6,49%, kardus naskah yang rusak disertai segel paket yang sudah terbuka 1,30%, dan lain-lain 3,25%. (Riz)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini