Sukses

Jemaah Haji Berangkat dari Bandara Halim

Setelah Bandara Soekarno-Hatta, kini Bandara Halim Perdanakusuma sedang dipersiapkan untuk menjadi salah satu bandara di Indonesia yang akan menjadi tempat keberangkatan dan kedatangan jamaah haji 2013.

Kabar bahagia bagi para jamaah haji, setelah Bandara Soekarno-Hatta, kini Bandara Halim Perdanakusuma sedang dipersiapkan untuk menjadi salah satu bandara di Indonesia yang akan menjadi tempat keberangkatan dan kedatangan jamaah haji 2013.
    
"Jamaah haji juga akan langsung diterbangkan dari Halim," kata Direktur Pengembangan Kebandarudaraan dan Teknologi Angkasa Pura II Salahudin Rafi dalam Konferensi Organisasi Layanan Navigasi Udara Sipil (CANSO) Asia-Pasifik di Jakarta, Selasa (7/5/2013).

Menurut Salahudin Rafi, salah satu alasan mengapa Bandara Halim dinilai pas sebagai tempat bandara keberangkatan dan kedatangan jamaah haji adalah karena posisinya yang terletak dekat dengan Asrama Haji di daerah Pondok Gede.

Pengaturan agar Bandara Halim Perdanakusuma tersebut dipersiapkan menjadi bandara haji juga telah dikoordinasikan dengan pihak Kementerian Perhubungan.

Ia juga memaparkan, pihak Kementerian Perhubungan telah memberikan izin agar bandara yang terletak di wilayah Jakarta Timur itu mulai medio 2013 dapat dipergunakan untuk komersial.

Dengan keberangkatan dan kedatangan jamaah haji dari Halim, sambungnya, hal tersebut dinilai juga akan mengurangi kepadatan yang selama ini menjadi persoalan di Bandara Internasional Soekarno-Hatta.

Dalam program itu, pihak Angkasa Pura juga akan mengalokasikan dana hingga sekitar Rp 12 miliar agar Bandara Halim Halim dikembangkan untuk kepentingan komersial.

Untuk saat ini, Bandara Halim Perdanakusuma memiliki kapasitas menampung penumpang hingga sekitar 140 ribu penumpang per hari.

Berdasarkan ensiklopedia Wikipedia, Bandara Halim Perdanakusuma yang dulunya bernama Lapangan Udara Cililitan itu juga digunakan sebagai markas Komando Operasi Angkatan Udara I TNI AU.

Sebelumnya, Menteri Agama Suryadharma Ali di Jakarta pada Rabu 1 Mei juga menyatakan Kementerian Agama perlu memiliki pesawat haji karena dari sisi investasi bisa menguntungkan bagi jemaah sekaligus meningkatkan aspek pelayanan lebih baik lagi sehingga menekan harga tiket yang setiap tahun makin mahal.

Suryadharma Ali berpendapat, dari tahun ke tahun pelayanan jemaah haji makin baik. Penilaian baik tersebut bukan datang dari Kementerian Agama, tetapi dari Badan Pusat Statistik (BPS) dan lembaga lainnya.

"Penilaian terhadap penyelenggaraan haji setahun terakhir mengalami penurunan. Tetapi indeks penurunan hanya sedikit, hanya nol koma. Nilainya masih tetap berkisar pada angka delapan," tutur Suryadharma Ali.

Namun, sambungnya, hal itu tidak boleh membuat pihak Kementerian Agama berpuas diri dan terus berpikir mengenai inovasi peningkatan pelayanan haji, salah satunya membeli pesawat haji. (Ant/Tnt)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.