Sukses

Sambil Nangis, Ibu Bomber Boston Minta Tamerlan Dikubur di Rusia

Jenazah salah seorang bomber Boston, Tamerlan Tsarnaev hingga kini belum juga dimakamkan.

Jenazah salah seorang bomber Boston, Tamerlan Tsarnaev hingga kini belum juga dimakamkan. Mendengar kabar tersebut, sang bunda pun merasa sedih dan berniat ingin memakamkannya di kampung halaman mereka.

"Ibu dari jenazah bomber di lokasi maraton Boston Tamerlan Tsarnaev ingin anaknya dimakamkan di Rusia. Ia mencoba memberikan solusi, untuk memecahkan masalah pemakaman yang akan menerima Tamerlan di wilayah Boston," kata perwakilan dari rumah duka yang mengurus jenazah Tamerlan, Peter Stefan, seperti dikutip dari News.com.au, Selasa (7/5/2013).

Peter juga mengatakan, ibu Tamerlan, Zubeidat menangis sesenggukan saat menelepon rumah duka dari rumahnya di wilayah Dagestan Rusia pada hari Minggu, 5 Mei.

"Dia (Zubeidat) menangis selama percakapan denganku, dan meminta Tamerlan dikirim kepadanya untuk dimakamkan," tutur Peter.

Meski telah diminta oleh ibu kandung terduga teroris itu, namun Peter mengatakan telah berjanji tak akan melepaskan jenazah Tamerlan sebelum ada kepastian di mana Tamerlan akan dikubur. Ia juga harus memastikan jenazah Tamerla dikubur dengan layak, dengan tidak memutilasi tubuh maupun dipuja-puja.

Kontra

Kedatangan jenazah Tamerlan di rumah duka Dyer Lake Funeral Home di North Attleborough sejak Kamis, 2 Mei malam menimbulkan berbagai kontra atau kecaman dari warga setempat. Bahkan para warga sempat melakukan protes selama akhir pekan di luar rumah duka itu. Mereka menyatakan tak menerima pemakaman Tamerlan di wilayah Boston atau di mana saja di Massachusetts.

Melihat respons penolakan dari warga, Peter tak putus asa dan masih berusaha menemukan tempat yang layak untuk menguburkan Tamerlan. Jika penguburan Tamerlan di Cambridge juga tak diperbolehkan, Peter pun akan mencari bantuan dari pejabat negara.

"Jika tak ada alternatif yang ditemukan, ia akan beralih ke dewan kesehatan atau bahkan pemerintah federal untuk melaporkan bahwa jenazah yang belum terkubur dalam waktu lama itu bisa menjadi masalah kesehatan," terang Peter.

Tamerlan telah tewas setelah baku tembak dengan polisi 4 hari setelah pemboman, pada 19 April lalu. Jenazah Tamerlan telah 18 hari belum juga dimakamkan.

Rencana Pemakaman

Sementara itu, Manajer Cambridge City Robert Healy mengatakan, ia mendesak keluarga Tsarnaev untuk tidak membuat permintaan pemakaman Tamerlan di Cambridge.

"Upaya yang sulit dan tekanan dari warga Kota Cambridge untuk kembali ke kehidupan yang damai akan terpengaruh oleh gejolak, protes, yang tersebar luas oleh media yang hadir di pemakaman tersebut," ujar Robert.

Robert juga mengatakan, anggota keluarga yang mereka cintai itu akan dikebumikan di pemakaman dengan layak agar beristirahat dalam damai. Para agen federal juga sepertinya harus memimpin pemakaman itu.

Paman Tamerlan Tsarnaev, Ruslan Tsarni, dari Montgomery Village, Maryland, dan 3 temannya sempat menemui Peter pada Minggu kemarin. Mereka semuanya memandikan dan mengkafani jenazah Tsarnaev sesuai syariat Islam.

Ruslan mengatakan, ia akan melakukan prosesi penguburan Tamerlan sesuai dengan ajaran agama mereka. Ruslan sendiri mengungkapkan keinginannya agar Tamerlan dimakamkan di Massachusetts, karena di negara bagian itu Tamerlan tinggal selama sepuluh tahun terakhir.

"Aku mengurus perlengkapannya. Orang yang sudah meninggal harus dikubur," ucap Ruslan.

Ruslan pun mengatakan dia berterima kasih kepada Peter telah menjaga jenazah Tamerlan, dan menyetujui untuk mengatur pemakaman. Ia pun mengungkapkan akan datang ke pemakaman Massachusetts bersama teman-temannya untuk membantunya.

"Ini adalah teman-teman saya, yang merasakan apa yang saya rasakan. Seperti kita ketahui, tidak ada yang mau terlibat dengan pelaku peristiwa jahat, tukas Ruslan. (Tnt)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.