Sukses

VIDEO: Kondisi Pabrik Perbudakan Kumuh, Kotor dan Bau

Kondisi pabrik wajan yang menjadi lokasi buruh perbudakan kotor, berdebu dan berantakan. Ruang tidur lembab, gelap dan bau.

Lokasi penggerebekan buruh korban perbudakan di pabrik wajan di di Kampung Bayur Opak, Lebak Wangi, Sepatan Timur, Tangerang, Banten, masih ramai didatangi warga. Mereka mengaku penasaran ingin melihat langsung lokasi penyekapan para buruh yang Senin kemarin sempat diamuk massa itu.

Pantauan Liputan 6 SCTV di Tangerang, Selasa (7/5/2013), kondisi pabrik wajan yang menjadi lokasi buruh perbudakan kotor, berdebu dan berantakan, jauh dari standar keselamatan dan kesehatan kerja (K3) yang disyaratkan Kemenakertrans dalam pendirian pabrik. Beberapa peralatan, bahan pembuatan wajah dan sampah limbah pabrik bercampur.

Sementara di bagian ruang tidur para buruh juga sangat tidak manusiawi. Kamar terlihat lembab, gelap, tanpa penerangan listrik. Para buruh juga hanya tidur beralaskan tikar diatas ubin yang di semen tanpa bantal mau pun guling. Bau yang tidak sedap menyengat juga tercium di dalam pabrik.

"Mau tau aja lokasi buruh di sekap. Tempatnya acak-acakan. Hawa panas juga kerasa sampe apalagi kalo tungku api sudah nyala," kata Robet warga sekitar pabrik.

Perlakuan buruk pemilik pabrik Yuki Irawan juga memicu kemarahan puluhan buruh. Mereka merusak pabrik dan rumah bos kuali itu, Senin 6 Mei 2013 kemarin. Massa juga melampiaskan kemarahan ke rumah Kepala Desa Lebak Wangi Mursan yang berjarak sekitar 250 meter dari pabrik. Sang kades yang merupakan adik ipar tersangka Yuki dituding terlibat kasus perbudakan ke 34 buruh itu. (Adi)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini