Sukses

Ancam Gempur Korsel, Kim Jong Un Malah Fokus 'Merumput'

Bahkan sang pemimpin Korut, Kim Jong-Un, seperti terlihat tak lagi mengurusi penyerangan itu dan justru lebih memilih 'merumput'.

Setelah berita tentang penggempuran Korea Selatan beserta sekutunya oleh Kora Utara santer terdengar sejak 3 bulan lalu, kini berita tersebut seakan menghilang dari peredaran. Bahkan sang pemimpin Korut, Kim Jong-Un, seperti terlihat tak lagi mengurusi penyerangan itu dan justru lebih memilih 'merumput'.

Dilansir dari News.com.au Selasa (7/5/2013), pemimpin Korea Utara Kim Jong-Un yang sedang memanfaatkan waktu luangnya dari kekhawatiran soal peluncuran nuklir untuk memeriksa pertumbuhan rumput itu dilakukannya di sebuah lapangan.

Bahkan hal itu dibuktikan dengan serangkaian foto yang dirilis oleh pemerintah Korea Utara, menunjukkan diktator muda itu sedang memeriksa rumput di Turf Institute of Bioengineering baru yang terletak di pinggiran Pygongyang.

Dari foto-foto teresbut, Kim terlihat memeriksa rumput berwarna hijau terang, bahkan juga menunjukkan kepada beberapa prajurit yang bersamanya cara memegang beberapa peralatan berkebun dengan baik dan sangat hati-hati.

Di tengah ademnya suasana Korut, Korsel dan AS, tersiar kabar pemerintah Korea Utara memenjarakan warga negara AS dan operator pemandu wisata Kenneth Bae dengan tuduhan berencana menggulingkan rezim pemerintahan saat ini. Namun pemerintah Korut membantahnya.

Kenneth diyakini telah mengambil foto anak-anak bertubuh kurus di Korea Utara, yang akan dijadikannya sebagai bagian dari upaya untuk mencari bantuan di dunia Internasional.

Sebelumnya pada bulan Februari, Korea Utara melakukan uji coba nuklir bawah tanah yang dikutuk oleh masyarakat internasional. Pada bulan Maret, latihan militer Korea Selatan-AS di Pyongyang membuat Korut mengeluarkan ancaman akan menggempur balik atas kerjasama kedua negara itu.

Kendati seperti tidak ada pergerakan untuk penyerangan terhadap Korea Selatan dan AS, namun Intelijen AS dikabarkan memperingatkan publik bahwa langkah tersebut tidak berarti mereka tidak jadi melakukan menyerang.

"Apa yang telah kita lihat baru-baru ini adalah jeda provokasi," kata juru bicara Pentagon George Little. (Tnt)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.