Sukses

VIDEO:Trauma Selimuti Buruh Pabrik Kuali Tangerang

Kendati mereka sudah kembali ke kampung halamannya, para buruh itu masih ketakutan jika bertemu orang tak dikenal.

Penyekapan buruh pabrik kuali di Tangerang, Banten, masih menyisakan trauma bagi para pekerja. Kendati mereka sudah kembali ke kampung halamannya, para buruh itu masih ketakutan jika bertemu orang tak dikenal.

Liputan 6 SCTV, Selasa (7/5/2013) dini hari menayangkan, 22 buruh yang kembali ke kampung halamannya di Cianjur, Jawa Barat ini masih menyisakan trauma. Kendati telah bertemu keluarga yang disayangi, itu belum mampu membuat mereka lupa terhadap penyiksaan yang dialami berbulan-bulan.

Butuh waktu lama bagi mereka untuk menghilangkan bekas luka siksaan mandor dan bintik bintik merah akibat disiram cairan kimia.

Rahmat misalnya. Buruh termuda asal Kampung Leuwi Loa, Cikalong Kulon, Cianjur ini menyebutkan selama 5 bulan bekerja, ia sering disiksa jika dianggap bekerja lambat.
 
Kondisi memprihatinkan itu mengundang rasa empati dari Bupati Cianjur Tjetjep  Muchtar Saleh. Sang Bupati mengecam penyiksaan terhadap warganya dan memberi santunan kepada mereka.

Hal yang sama dirasakan para buruh kuali Tangerang yang berasal dari Lampung. Mereka bahkan belum berani tinggal di rumahnya masing- masing dan ditampung di rumah Kepala Desa Blambangan Pagar, Lampung Utara, Lampung. Fisik mereka memang membaik, tapi jiwa mereka masih tertekan.

Kepala Desa Blambangan Sobri mengaku pernah melaporkan penyekapkan ini ke polsek setempat namun tapi tidak mendapatkan respons. Bahkan polisi mengatakan tak benar ada penyekapan dan perlakuan kasar di pabrik tersebut.

Kemudian ia melapor ke Mapolres Lampung Utara yang langsung mengecek kebenarannya ke Jakarta. Polres Lampung Utara Lampung menyerahkan proses hukum kepada penegak hukum di Tangerang.

Polisi membenarkan satu polisi berinisial S dan 1 anggota TNI juga berinisial S menjadi beking tersangka penyekap para buruh. Polisi akan memanggil keduanya dalam pekan ini.(Ali)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini