Sukses

SBY: Kantor OPM di Oxford Ganggu Hubungan Indonesia-Inggris

Langkah Inggris mengizinkan berdirinya kantor perwakilan OPM di Oxford membuat geram Presiden SBY. Itu dinilainya bisa merusak hubungan kedua negara.

Langkah Inggris mengizinkan berdirinya kantor perwakilan Organisasi Papua Merdeka (OPM) di Oxford membuat geram Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

"Indonesia telah menyatakan penolakan dan ketidaksenangan atas pembukaan "kantor" Gerakan Separatis Papua di Oxford Inggris," tulis SBY dalam akun Twitter @SBYudhoyono, Senin (6/5/2013) malam.

Menurut SBY, meski Pemerintah Inggris menyatakan tetap mendukung NKRI. "Namun, kegiatan di Oxford itu akan mengganggu hubungannya dengan Indonesia," katanya.

Sementara itu, pembukaan kantor perwakilan organisasi separatis Free West Papua (Organisasi Papua Merdeka/OPM) di Kota Oxford, Inggris, dinilai sebagai penghinaan terhadap kedaulatan Indonesia. Juru Bicara Partai Keadilan Sejahtera, Mardani Ali Sera, mendesak pemerintah menyelesaikan permasalahan itu dalam 6 bulan.

Menurutnya, bila tidak selesai dalam waktu 6 bulan maka sebaiknya hubungan diplomatik antara Indonesia dengan Inggris harus diputuskan.

"Jika 6 bulan tidak ada kemajuan, bekukan hubungan diplomatik kita. Jika tidak juga ada, putuskan hubungan kita," tegas Mardani melalui pernyataan tertulis kepada Liputan6.com di Jakarta, Senin (6/5/2013).

Sementara, Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra, Fadli Zon, mengatakan Indonesia harus bersikap tegas menolak campur tangan pemerintah Inggris atas Organisasi Papua Merdeka.(Ado)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.