Sukses

SBY: Penyekapan Terhadap Buruh Tak Bisa Dibenarkan

Presiden SBY menyatakan keprihatinan atas nasib yang menimpa buruh pabrik wajan di Tangerang, Banten, melalui akun Twitter miliknya.

Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono menunjukkan rasa prihatinnya kepada buruh pabrik wajan yang menjadi korban perbudakan di kawasan Tangerang, Banten. Rasa prihatinnya ditunjukkan dengan dua buah tweet dalam akunnya @SBYudhoyono.

"Tindakan penyekapan terhadap para pekerja di Tangerang tidak dapat dibenarkan. Polri telah bekerja untuk tegakkan hukum," kicau SBY, di Twitter, Senin (6/5/2013).

Selain menunjukkan rasa prihatin atas kemalangan yang menimpa puluhan buruh tersebut, SBY juga mengimbau masyarakat berperan aktif untuk melaporkan kepada pihak berwajib bila mengetahui kejadian serupa. "Jika ada perlakuan terhadap pekerja yang tidak manusiawi dan melanggar hukum seperti yang ada di Tangerang, masyarakat agar melaporkan," ungkapnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, selama bekerja para buruh tersebut diperlakukan dengan tak manusiawi. Pemilik pabrik menyita semua barang-barang milik buruh yaitu HP, baju, uang dengan alasan untuk keamanan supaya tidak hilang.

Para buruh ini juga harus tidur dalam ruangan berukuran 40x40 meter yang kotor, tertutup, dan bau. Waktu kerja mereka pun panjang. Tanpa menerima gaji dan dilarang bersosialisasi dengan lingkungan sekitar, para buruh ini diwajibkan bekerja sejak pukul 05.30 WIB hingga pukul 22.00 WIB.

Pemilik pabrik Yuki Irawan (43) dan keempat mandornya kini sudah ditahan di Mapolresta Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, dan ditetapkan sebagai tersangka. Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polres Kota Tangerang Shinto Silitonga mengatakan para tersangka akan dikenakan pasal berlapis.(Ado)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini