Sukses

Bangun 3 Proyek Monorel, Dahlan Iskan: Butuh Dana Rp 12 Triliun

Menteri BUMN Dahlan Iskan menyatakan, dana untuk membangun 3 proyek monorel mencapai Rp 12 triliun.

Menteri BUMN Dahlan Iskan menyatakan, dana untuk membangun 3 proyek monorel guna sarana transportasi di wilayah Jabodetabek, Bandara Soekarno-Hatta, dan Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, mencapai Rp 12 triliun.

"Monorel yang akan dioperasikan di wilayah Jabodetabek membutuhkan dana sebesar Rp 7 triliun. Sedangkan untuk monorel rute Bandara Soekarno-Hatta dan monorel peti kemas di Tanjung Perak, Surabaya, membutuhkan dana masing-masing sebesar Rp 2,5 triliun," ujarnya saat meninjau fisik monorel di PT INKA, Madiun, Senin (6/5/2013).

Dana tersebut berasal dari konsorsium BUMN yang terdiri dari PT Adhi Karya, PT INKA, PT Jasa Marga, PT LEN Industri, PT Telkom, dan PT Angkasa Pura 2.

Menurut Dahlan, setelah contohnya resmi diluncurkan, PT INKA siap memproduksi massal monorel tersebut untuk umum. Pihaknya menjamin untuk monorel rute Bandara Soekarno-Hatta akan bisa dioperasikan dalam waktu 18 bulan atau tahun 2015 setelah nota kesepahaman dilakukan.

"Sedangkan monorel wilayah Jabodetabek masih memerlukan perizinan dari instansi-instansi pemerintah yang terkait," kata Dahlan.

Dia menjelaskan transportasi monorel sengaja dipilih sebagai sebuah solusi terhadap masalah kemacetan yang semakin parah di wilayah Jakarta dan sekitarnya. "Demikian juga dengan diresmikannya monorel non-penumpang untuk angkutan kontainer, diharapkan akan mengurangi penumpukan kendaraan di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya," ucapnya.

Selain itu, lanjut Dahlan, monorel sengaja dipilih karena biayanya yang sangat murah jika dibandingkan dengan sistem transportasi lain. "Ia juga tidak memakan lahan karena lahannya kan di atas. Juga tergolong murah karena ukurannya 2 kali lebih besar dibandingkan monorel di Kualalumpur, Malaysia. Kapasitas tiap gerbongnya mencapai 200 orang," imbuhnya.

Sementara, Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono menuturkan, monorel wilayah Jabodetabek saat ini masih diurus perizinannya. "Karena melibatkan beberapa departemen, maka akan dikoordinasikan dengan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian," ucap Bambang.

Pihaknya berharap keberadaan berbagai monorel tersebut dapat meningkatkan keefisienan transportasi yang ada di Tanah Air pada masa mendatang. Penandatanganan kesepakatan awal untuk konsorsium monorel BUMN antara PT Adhi Karya, PT INKA, PT Jasa Marga, PT LEN Industri, PT Telkom, dan PT Angkasa Pura 2 dilakukan di Kantor PT INKA Madiun.

Acara tersebut dihadiri Menteri BUMN Dahlan Iskan, Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono, jajaran manajemen konsorsium BUMN, dan Forpimda Kota Madiun. (Ant/Frd)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini