Sukses

Perbudakan di Tangerang, Polda Metro Akui Polisi Tak Responsif

Polisi sudah menerima pengaduan dan mendatangi pabrik, namun hanya memberikan teguran saja.

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto mengakui aparat polisi kurang responsif terhadap praktik perbudakan pekerja pabrik kuali di Kampung Bayur, Tangerang. Padahal, praktik itu berjalan selama berbulan-bulan dan telah dilaporkan ke Polsek dan Polres setempat.

"Menurut saya, Polres dan Polsek sangat kurang responsif tentang adanya laporan penyekapan terhadap buruh pabrik yang bekerja di sana," kata Rikwanto di Mapolres Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, Banten, Senin (6/5/2013).

Menurut Rikwanto, Polsek setempat sebenarnya telah menerima laporan terhadap praktik perbudakan di pabrik perkakas aluminium yang terletak di Kampung Bayur Opak RT 03 RW 06, Desa Lebak Wangi, Kecamatan Sepatan Timur, tersebut.

Namun, Polsek yang sudah pernah mendatangi pabrik tersebut tidak melakukan apa-apa dan hanya melakukan peneguran saja. "Polsek kan sudah datang, tapi cuma memberikan teguran. Mestinya langsung melakukan sikap, karena ini merupakan perampasan hak kemerdekaan seseorang," tutur Rikwanto.

Rikwanto menambahkan, terkait kasus ini, polisi akan memanggil mandor-mandor yang dijadikan penjaga pabrik tersebut. Selain itu, polisi juga akan menyelidiki apakah lurah setempat terlibat atau tidak dalam kasus perbudakan puluhan pekerja ini. (Eks)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.