Sukses

Di Hadapan Para Lurah dan Camat, Jokowi Sindir Lurah Warakas

Lurah Warakas Mulyadi sempat menolak kebijakan lelang jabatan lurah dan camat. Di hadapan para lurah dan camat se-DKI Jakarta, Jokowi menyindir tingkah Mulyadi.

Lurah Warakas Mulyadi sempat menolak kebijakan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) terkait lelang jabatan lurah dan camat. Di hadapan para lurah dan camat se-DKI Jakarta, Jokowi pun menyindir tingkah Mulyadi.

"Ada yang mau sampaikan, ada yang merasa keberatan? Untuk lelang Jabatan misalnya," tanya Jokowi dalam rapat pimpinan dengan jajaran Lurah, Camat dan Satuan Kerja Perangkat Daerah (PD) tentang penataan wilayah di Balai Agung, Balaikota DKI Jakarta, Senin, (6/5/2013).

Jokowi menjelaskan, dalam proses lelang jabatan itu yang diuntungkan sebenarnya adalah lurah dan camat incumbent.

"Logikanya yang udah jabat sekarang dua langkah menang, karena apa? Mereka ini sudah kuasai wilayah, kuasai medan. Logikanya itu, mestinya 99 persen itu enggak masalah, artinya yang diisi itu hanya untuk jabatan camat dan lurah yang kosong," jelas Jokowi disambut tepuk tangan para lurah dan camat.

"Tepuk tangan kenapa? Seneng toh. Kalau ada yang kegeser dari jabatannya ya kebangetan semua," imbuh Jokowi.

Nama Mulyadi melambung setelah menolak kebijakan Gubernur DKI Jakarta Jokowi terkait proses seleksi lelang jabatan lurah dan camat.

Karena upayanya menentang kebijakan Jokowi-Ahok, Mulyadi mendapat dukungan langsung dari warga Warakas. Bahkan, warga Warakas membubuhkan tanda tangan pada spanduk untuk mendukung Mulyadi.

Namun, belakangan Mulyadi berubah pikiran. Ia meminta maaf kepada Jokowi dan menyatakan siap mengikuti ujian dan seleksi untuk jabatan lurah dan camat. (Mut)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.