Sukses

VIDEO: Korban Ledakan Bom TNI Mengaku Disuruh Marinir

Warga yang selamat mengaku berada di lokasi bekas latihan gabungan TNIU atas perintah anggota marinir untuk membersihkan lokasi.

Tangis histeris mewarnai pemakaman korban ledakan bom TNI di Situbondo, Jawa Timur. Para korban mengaku berada di lokasi ledakan atas perintah seorang anggota Marinir untuk membersihkan material bekas sasaran tembak usai latihan tempur.

Pantauan Liputan 6 SCTV di Situbondo, Minggu (5/5/2013), keluarga Untung, korban ledakan bom di bekas lokasi latihan tempur TNI di Situbondo larut dalam suasana duka. Jenazah tulang punggung keluarga itu diusung ke tempat peristirahatan terakhir tak jaug dari desa.

Untung yang merupakan warga Desa Sekarputih itu merupakan 1 dari 2 korban tewas akibat ledakan. 1 korban lain Syukur warga Desa Blangguwan juga tewas terluka parah akibat terkena serpihan bom.

Selain itu, 4 warga sipil lainn menderita luka-luka. Mereka mengaku berada di lokasi kejadian atas perintah seorang anggota marinir. "Kita masuk ke lokasi atas perintah anggota marinir membersihkan material bekas latihan," ujar korban selamat Sunaryo.

Para korban ledakan bom mengaku sudah mendapat santunan dari TNI. Pihak Puslatpur TNI juga sudah datang ke rumah duka dan ikut berbela sungkawa.

Latihan tempur gabungan di Karang Tekok, Situbondo, Jumat 2 Mei lalu, diikuti 16 ribu personel TNI. Latihan itu bertujuan menguji sistem komando dan pengendalian pasukan di lapangan.

Dilarang

Kapuspen TNI Laksamana Muda Iskandar Sitompul, mengatakan warga sipil dilarang masuk ke lokasi itu. TNI memberikan peringatan agar warga tidak mendekat wilayah tersebut, apalagi masuk karena berbahaya.

"Yang diperbolehkan mendekat ke wilayah itu hanya tim itu saja, karena mereka diberi peralatan lengkap untuk mendeteksi apakah masih ada sisa bom aktif atau tidak," kata Iskandar saat dihubungi Liputan6.com, Sabtu (4/5/2013).

Kendati begitu, TNI mengucapkan belasungkawa dan prihatin atas kejadian yang menewaskan 2 warga sipil. Akibat peristiwa itu, 2 warga tewas dan 4 lainnya luka. TNI sudah memberikan santunan kepada keenam korban itu.  (Adi)


* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.