Sukses

22 Buruh Korban 'Perbudakan' Tangerang Tiba di Cianjur

Masih terlihat luka-luka di tubuh para buruh yang akhirnya bebas dari sekapan pemilik pabrik kuali itu.

Sedikitnya 22 orang buruh pabrik korban 'perbudakan' dari pabrik pengolahan alumunium di Tangerang, Banten, akhirnya tiba di kampung halamannya, Cianjur, Jawa Barat. Masih terlihat luka-luka di tubuh para buruh yang akhirnya bebas dari sekapan pemilik pabrik kuali itu.

Para buruh dari berbagai usia ini tiba di Cianjur dini hari tadi Minggu (5/5/2013). Mereka langsung ditampung di Kantor Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak Kabupaten cianjur.

Kondisi para pekerja rodi yang gajinya tak dibayarkan selama 6 bulan ini memprihatinkan. Sekujur tubuhnya masih penuh luka akibat siksaan dan terkena dampak limbah kimia.

Para buruh ini ditampung sementara. Mereka terbebas dari kerja paksa, penyekapan dan penyiksaan pabrik pengolahan alumunium di Kampung Bayur Opa, Desa Lebak Wangi, Kecamatan Sepatan Timur, Tangerang, setelah petugas Polda Metro Jaya dan Polresta Tangerang menggerebek lokasi pabrik pada Jumat malam 3 Mei lalu.

22 Buruh ini merupakan warga dari 6 kecamatan, yakni kecamatan Mande, Cikalong Kulon, Sindang Barang, Cibinong, Cidaun, dan kecamatan Pasir Kuda. Selama bekerja 6 bulan di pabrik tanpa diberi gaji, mereka dipaksa untuk bekerja tanpa istirahat dari pukul 06.00 pagi hingga 23.00 malam.

Bahkan, mereka pun kerap mendapat siksaan secara fisik dari mandor dan pemilik pabrik. Siksaan dalam bentuk pukulan dan tendangan di beberapa bagian tubuhnya. Bekas luka akibat siksaan dan dampak bahan kimia ini masih membekas di sekujur tubuh para buruh.

Selepas bekerja, para buruh ini langsung disekap di sebuah ruangan kecil tertutup. Bahkan di ruangan berukuran 8x6 meter itu tidak disediakan fasilitas tidur. Hanya beralaskan tikar. "Kami tidak berani memberikan perlawanan karena pabrik ini dibekingi anggota," kata salah seorang korban. Setelah dilakukan pendataan, rencananya para buruh akan dipulangkan ke kediamannya masing-masing. (Ism)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini